View Full Version
Sabtu, 27 Feb 2021

Turki Dan AS Berbagi Data Dari Sistem Pertahanan Udara Pantsir Rusia Yang Disita Di Libya

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Sistem pertahanan rudal buatan Rusia yang direbut bulan lalu dilaporkan telah diambil oleh militer AS, sekarang dikatakan telah dibagikan antara AS dan Turki, menurut pejabat Libya.

Dalam sebuah laporan bulan lalu oleh Times di London, baterai rudal Pantsir S-1 yang dipasang di truk - dibuat oleh Rusia dan diberikan kepada UEA, yang kemudian diberikan kepada pasukan Khalifa Haftar di Libya timur - disita oleh para pejuang yang berafiliasi dengan Pemerintah sah Libya saat mereka merebut Pangkalan Udara Al-Watiya pada Mei tahun lalu.

Itu kemudian ditemukan dari seorang komandan milisi yang berafiliasi dengan Islamic State (IS) setelah dia menyitanya sebentar, sebelum dilaporkan dikumpulkan oleh pesawat kargo Angkatan Udara AS dan dikirim ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman sebagai bagian dari operasi rahasia.

Laporan Afrika yang berbasis di Paris, bagaimanapun, kemarin mengutip pejabat Libya yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa alih-alih dikirim ke Jerman di bawah kendali AS, sistem Pantsir sebenarnya dikirim ke Bandara Internasional Mitiga di Tripoli di mana itu disita oleh pasukan Turki.

Washington dan Ankara kemudian berdebat tentang siapa yang harus menjaga sistem tersebut, yang telah ditangkap secara utuh daripada dihancurkan oleh drone Bayraktar TB2 Turki seperti banyak baterai Pantsir lainnya di Libya. Sementara AS mengatakan bahwa mereka harus mengekstrak sistem agar tidak jatuh ke tangan ekstremis, Turki bersikeras bahwa sistem rudal itu harus memiliki pemeliha untuk mempelajarinya secara rinci.

Kedua anggota NATO tersebut diperkirakan memiliki tujuan yang sama untuk mempelajari sistem Pantsir Rusia dan meretas teknologinya. Pada akhirnya, mereka setuju untuk mempelajari sistem bersama-sama, dengan AS menggunakan pesawat kargo untuk mengirimkannya ke Turki Juni lalu di mana kedua belah pihak dapat mengerjakannya bersama-sama, menurut para pejabat yang dikutip oleh Africa Report.

Bulan lalu, seorang pejabat Rusia mengklaim bahwa tidak ada gunanya mempelajari sistem tersebut karena Pantsir yang disita adalah salah satu dari banyak versi ekspor yang dilucuti dari database identifikasi rahasia untuk menyembunyikan kode transponder untuk semua jet di angkatan udara Rusia.

Kisah sistem Pantsir yang direbut dan kesepakatan Turki-AS dikatakan sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki hubungan antara mitra NATO, yang telah tegang selama beberapa tahun terakhir karena pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Ankara. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa hubungan telah membaik sejak tahun lalu. (MeMo)


latestnews

View Full Version