KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Taliban hari Ahad (28/2/2021) menyerukan kepada Amerika Serikat untuk mematuhi perjanjian perdamaian yang ditandatangani tahun lalu di ibukota Qatar, Doha, memperingatkan bahwa setiap upaya untuk mengubah ketentuannya akan mengarah pada "kegagalan perdamaian".
"Perjanjian Doha telah menciptakan kerangka kerja praktis untuk membawa perdamaian dan keamanan ke Afghanistan. Jika ada jalur lain yang ditempuh sebagai pengganti, maka itu sudah pasti gagal," kata gerakan itu dalam sebuah pernyataan untuk memperingati ulang tahun pertama kesepakatan itu.
Taliban menekankan pada kepatuhannya pada apa yang digambarkan kelompok itu sebagai "kesepakatan bersejarah", menyerukan Washington "untuk menghormati bagiannya dalam menjaga perdamaian."
Kelompok itu juga memperbarui tuntutannya untuk pembebasan tahanan yang tersisa serta pencabutan mereka dari daftar hitam Perserikatan Bangsa-Bangsa, menambahkan bahwa yang terakhir akan "mempercepat perundingan perdamaian langsung antara Afghanistan."
Pada 29 Februari 2020, Qatar menengahi kesepakatan antara AS dan Taliban. Di bawah persyaratannya, Washington setuju untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dalam 14 bulan dengan imbalan pertukaran tahanan antara kedua saingan tersebut. (MeMo)