ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki pada hari Senin (1/3/2021) membuka kembali sebagian besar restoran untuk makan di dalam ruangan dan memungkinkan lebih banyak siswa untuk kembali ke sekolah karena membatalkan pembatasan ketat virus Corona.
Negara berpenduduk 83 juta orang itu menganggap dirinya relatif beruntung setelah mencatat kurang dari 29.000 kematian akibat virus dan menghindari melonjaknya jumlah korban harian yang diderita di negara-negara Eropa seperti Inggris dan Prancis.
Tetapi biaya ekonomi dari pembatasan kesehatan Turki tinggi.
Pemerintah menutup semua restoran untuk makan dalam ruangan pada bulan November dan memberlakukan penguncian akhir pekan secara nasional.
Tindakan ini sekarang akan dicabut di wilayah dengan tingkat infeksi yang lebih rendah.
"Sebuah normalisasi baru yang terkontrol sedang dimulai," Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan dalam sambutannya yang disiarkan televisi.
Beberapa tingkat infeksi tertinggi Turki telah tercatat di wilayah utara Laut Hitam sedangkan yang terendah ditemukan di tenggara yang didominasi Kurdi.
Sebagian besar restoran Turki sekarang dapat mulai beroperasi dengan kapasitas hingga 50 persen dari jam 7:00 pagi hingga 7:00 malam.
Penguncian selama akhir pekan untuk 15,5 juta penduduk Istanbul hanya akan diterapkan pada hari Ahad. Ini akan dicabut sepenuhnya untuk wilayah berisiko rendah di tenggara.
Prasekolah dan sekolah dasar akan dibuka kembali di seluruh negeri. Semua siswa yang lebih tua juga akan kembali ke sekolah menengah di daerah berisiko rendah dan menengah, termasuk ibu kota Ankara.
Pembukaan kembali Turki dilakukan setelah lebih dari tujuh juta orang menerima setidaknya satu dosis suntikan CoronaVac yang diperoleh dari perusahaan Cina Sinovac.
Hampir dua juta orang Turki telah menerima dua dosis penuh sejak kampanye diluncurkan pada pertengahan Januari. (AA)