JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Gerakan Perlawanan Palestina mengatakan pada hari Rabu (3/3/2021) bahwa tentara Israel yang ditahan di Gaza tidak akan dibebaskan kecuali tindakan tersebut merupakan bagian dari pertukaran tahanan.
Juru bicara Hamas Hazem Qasem membenarkan hal ini kepada Anadolu sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, yang membuat perkembangan apa pun di Gaza dengan syarat pembebasan empat orang Israel yang ditahan di wilayah pesisir.
"Pimpinan Zionis tahu betul bahwa masalah prajurit yang ditahan oleh sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, sedang menunggu pertukaran tawanan," jelas Qasem. "Jelas dari pernyataan Gantz bahwa pemerintah Israel tidak siap membayar harga pertukaran tahanan."
Juru bicara gerakan tersebut menyarankan agar keluarga tentara Israel yang tertawan harus lebih menekan pemerintah mereka jika mereka ingin putra mereka kembali.
Sayap militer Hamas mengatakan bahwa mereka menangkap dua tentara selama serangan militer Israel terhadap Gaza pada tahun 2014. Namun, Israel mengatakan bahwa tentara tersebut terbunuh dan orang-orang Palestina menahan jenazah mereka.
Dua warga sipil Israel juga ditahan di Gaza. Mereka dikatakan telah memasuki wilayah itu "atas kemauan mereka sendiri" tetapi Hamas tidak memberikan rincian tentang hal ini. Gerakan tersebut belajar dari negosiasi pembebasan tentara Israel Gilad Shalit, yang ditangkap saat bertugas aktif pada tahun 2006 dan ditahan selama lima tahun sebelum dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan. (MeMo)