AMMAN, YORDANIA (voa-islam.com) - Kementerian Luar Negeri Yordania hari Senin (15/3/2021) mengecam peresmian kedutaan Kosovo untuk Israel di kota Yerusalem yang diduduki, kantor berita Anadolu melaporkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Dhaifallah Al-Fayez, menggambarkan pelantikan itu sebagai "pelanggaran hukum internasional dan resolusi legitimasi internasional yang terang-terangan dan berat."
"Setiap langkah atau keputusan yang ditujukan untuk mengubah status-quo di Yerusalem tidak sah dan tidak sah," kata Al-Fayez, menambahkan bahwa "mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif hanya akan mungkin melalui solusi dua negara dan pembentukan negara independen. Negara Palestina dalam perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya."
Pada hari Ahad, Kementerian Luar Negeri Kosovar mengumumkan pembukaan resmi kedutaan besarnya di Israel di kota Yerusalem yang diduduki.
Ia menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa pembukaan kedutaan di Yerusalem bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara Kosovo dan Israel.
Pada September 2020, Kosovo dan Israel menandatangani perjanjian untuk menormalisasi hubungan di bawah naungan AS.
Pada awal Februari, Kosovo dan Israel menandatangani kesepakatan untuk secara resmi memulai hubungan diplomatik dan pada hari yang sama, pejabat Israel mengumumkan persetujuan atas permintaan Kosovo untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem. (MeMo)