DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Menteri Perminyakan Suriah Bassam Toma'a telah mengklaim bahwa sekitar 90 persen minyak Suriah berada di bawah kendali pasukan Amerika Serikat (AS), Aram News Network melaporkan pada hari Jum'at (18/3/2021).
"Amerika dan pengikut mereka bertindak seperti bajak laut karena mereka menargetkan kekayaan minyak Suriah dan pasokan minyak," tegas menteri rezim Suriah.
Sang menteri menambahkan: "Ada masa depan yang menjanjikan untuk industri minyak di perairan [Suriah]. Kami membutuhkan ketenangan dan keadaan logistik yang stabil."
Dia menyatakan bahwa total kerugian langsung dan tidak langsung dari sektor minyak Suriah telah melebihi $ 92 miliar, mencatat bahwa apa yang terjadi di Suriah sebelumnya tidak pernah terjadi terkait eksploitasi kekayaan dan persediaan.
Perlu dicatat bahwa kementerian perminyakan rezim Bashar Al-Assad telah menandatangani kontrak dengan perusahaan minyak Rusia Capital untuk mengeksplorasi minyak di lepas pantai gubernur Tartus dengan luas 2.250 km2. (MeMo)