IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Jet-jet tempur Rusia menargetkan pabrik semen dan kota-kota yang dikuasai oposisi di barat laut Suriah pada Ahad (21/3/2021) kata saksi dan sumber oposisi.
Serangan itu terjadi ketika pasukan rezim teroris Assad menewaskan tujuh warga sipil dan melukai 14 pekerja medis dalam serangan udara pada sebuah rumah sakit di wilayah yang sama dekat perbatasan Turki.
"Serangan udara Rusia terus berlanjut. Rudal balistik juga menghantam daerah yang dekat dengan pusat-pusat sipil," Mayor Youssef Hamoud, juru bicara aliansi pemberontak Tentara Nasional yang didukung Turki, mengatakan kepada Reuters. "Mereka berusaha menabur kekacauan dan kebingungan," tambahnya.
Hammoud mengatakan serangan Rusia bertujuan untuk melemahkan kubu pejuang oposisi terakhir Suriah di Idlib dengan mengganggu aktivitas komersial.
Serangan udara Rusia dan rezim juga menghantam fasilitas gas di dekat kota Sarmada, menyebabkan puluhan trailer yang membawa barang-barang terbakar.
Awal bulan ini, serangan rudal balistik Rusia menyebabkan lusinan kilang minyak terbakar di dekat kota Al-Bab dan Jarablus, menurut sumber intelijen Barat yang dikutip oleh Reuters.
Fasilitas minyak di daerah tersebut menyediakan pasokan bahan bakar penting bagi sekitar 4 juta orang di wilayah tersebut.
Kementerian pertahanan Turki mengakui dalam sebuah pernyataan bahwa serangan telah menargetkan fasilitas minyak. Ankara mengatakan telah mendesak Moskow untuk segera menghentikan serangan.
Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 388.000 orang dan membuat jutaan warga Suriah terlantar di dalam dan luar negeri.
Didukung oleh Rusia dan Iran, Presiden Bashar al-Assad kembali menguasai lebih dari 60 persen negara itu setelah serangkaian kemenangan melawan pasukan oposisi.
Pertempuran di Idlib, benteng terakhir pemberontak, sebagian besar telah surut menyusul kesepakatan yang mengakhiri kampanye pemboman pimpinan Rusia yang menghukum tahun lalu yang membuat lebih dari 1 juta orang mengungsi. (TNA)