TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk menggantikan Reuven Rivlin, yang masa jabatannya berakhir pada Juli, untuk menghindari penuntutan, Arab48 melaporkan Rabu (31/3/2021).
Situs berita Arab itu mengutip situs web Israel Wallah mengatakan bahwa kesepakatan Netanyahu untuk menjadi presiden akan mengakhiri kebuntuan pembentukan pemerintahan Israel dan mencegah negara itu menuju pemilihan kelima.
Jika Netanyahu menjadi presiden, dia akan memiliki kekebalan, tetapi dia mungkin tidak dapat menghindari penuntutan atas tuduhan korupsi yang saat ini dia hadapi. Hukum Israel memberi presiden kekebalan dari tuntutan pidana saat dia menjabat.
Channel 12 Israel melaporkan, bagaimanapun, bahwa Netanyahu menolak proposal yang ditawarkan oleh para pembantu dekatnya dengan mengatakan dia lebih suka tetap menjadi perdana menteri.
Ini akan berubah jika dia gagal membentuk pemerintahan koalisi, kata Wallah. (MeMo)