View Full Version
Rabu, 28 Apr 2021

Pasukan Pemerintah Yaman Gagalkan Serangan Besar-besaran Syi'ah Houtsi Di Barat Marib

MARIB, YAMAN (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah Yaman telah menggagalkan serangan "besar-besaran" pemberontak Syi'ah Houtsi di barat kota Marib dan memperkuat posisi mereka saat mereka mempertahankan benteng utara terakhir mereka, dua komandan militer dan seorang pejabat mengatakan Selasa (27/4/2021).

Tetapi mereka mengatakan pemberontak Syi'ah yang didukung Iran itu telah maju di empat wilayah front Mashjah, medan perang utama lainnya dalam pertempuran mereka untuk merebut wilayah kaya minyak itu dari pasukan pemerintah yang didukung koalisi yang dipimpin Saudi.

Pertempuran sengit di berbagai garis depan di sekitar kota strategis itu telah menewaskan sedikitnya 67 orang tewas selama 24 jam terakhir, termasuk sekitar 27 personel loyalis, kata tiga sumber itu.

Menurut salah satu komandan yang ikut serta dalam pertahanan Marib, pasukan pemerintah "berhasil menangkis serangan besar-besaran" di Al-Tala'a Al-Hamra, sekitar 18 kilometer barat kota.

"Kehilangan itu akan memungkinkan (pemberontak) untuk maju menuju perbukitan dan lokasi dekat Marib, dan jalan akan terbuka menuju pintu masuk barat ke kota," tambah sumber itu.

Komandan kedua mengkonfirmasi detailnya. Al-Tala'a Al-Hamra terletak di dekat jalan raya utama yang menghubungkan Marib dengan ibu kota Sanaa yang dikuasai pemberontak.

Pada hari Ahad, sumber militer mengatakan kepada AFP bahwa pemberontak telah mengambil kendali penuh atas medan perang Kassara di barat laut, menempatkan mereka dalam jarak enam kilometer (empat mil) dari pusat kota, serta maju di garis depan barat meskipun ada serangan udara koalisi pimpinan Saudi.

Menteri Informasi pemerintah Yaman Moammar al-Eryani membantah versi yang terkait dengan pejabat loyalis di lapangan, dan membantah bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi telah merebut Kassara.

Beberapa sumber pemerintah mengatakan kepada AFP bahwa dua minggu ke depan akan menentukan nasib serangan yang meletus pada awal Februari, mengatakan bahwa sekitar 2.000 tentara mereka telah terbunuh sejauh ini, bersama dengan ribuan pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran lainnya.

Para pemberontak Syi'ah biasanya tidak mau mengungkapkan kerugian mereka sendiri.

Ketiga sumber tersebut mengatakan bahwa pasukan pemerintah sedang membangun pertahanan di pinggiran Marib, menggali parit dan menumpuk gundukan tanah untuk mengantisipasi setiap terobosan militer oleh pemberontak.

Dalam serangkaian pertemuan dengan perwakilan masyarakat sipil Yaman, perempuan, partai politik dan jurnalis, utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, mengatakan serangan terhadap Marib harus dihentikan.

Dalam pembicaraan di Mesir yang berakhir Senin, dia memperingatkan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan dari serangan itu, dan mengatakan itu membahayakan proses perdamaian.

Pemerintah memperkirakan bahwa dua juta orang terlantar telah pergi ke Marib, mencari keselamatan dari perang yang menghancurkan sekarang di tahun ketujuh.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden meningkatkan dorongan baru untuk mengakhiri konflik, memperingatkan bahwa penderitaan hanya akan berakhir ketika solusi politik ditemukan. (TNA)


latestnews

View Full Version