View Full Version
Jum'at, 30 Apr 2021

HRW: Tunisia Tahan Para Wanita Yang Diduga Miliki Hubungan Dengan Islamic State

TUNIS, TUNISIA (voa-islam.com) - Tunisia menahan wanita yang dipulangkan bersama anak-anak mereka baru-baru ini karena diduga memiliki hubungan dengan Islamic State (IS), ungkap Human Rights Watch. Beberapa wanita, kata kelompok hak asasi kemarin, telah menjadi sasaran perlakuan buruk, memiliki COVID-19 dan telah dirampas hak-haknya.

Menurut pengamat hak asasi manusia di Tunisia, antara 11 dan 18 Maret pemerintah setempat memulangkan sepuluh wanita dan empat belas anak yang telah ditahan di penjara di Libya, beberapa selama lebih dari lima tahun.

HRW meminta pihak berwenang Tunisia untuk memastikan perawatan yang manusiawi dan memberikan perawatan medis penting bagi semua wanita yang dipulangkan tanpa penundaan. Mereka harus diberikan hak penuh untuk menjalani proses hukum selama dalam penahanan.

"Pihak berwenang harus menilai kasus perempuan tersebut secara individu dan menuntut mereka yang melakukan kejahatan serius. Tidak ada alasan untuk merampas hak mereka," kata Hanan Salah, peneliti senior Timur Tengah dan Afrika Utara di Human Rights Watch. "Otoritas penjara harus mengakhiri semua dugaan pelecehan, memastikan akses ke pengacara, dan memastikan bahwa tindakan perawatan kesehatan preventif yang memadai diambil dengan benar untuk mencegah penyebaran COVID-19 di antara para tahanan."

HRW menambahkan bahwa pihak berwenang Tunisia harus segera memberikan akses tak terbatas kepada pengacara dan mengizinkan anggota keluarga untuk mengunjungi para wanita yang ditahan.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh HRW juga mengindikasikan bahwa pasukan Libya menghadapi elemen Islamic State di Sebratha pada Februari 2016 dan Sirte pada Desember 2016. Mereka menangkap ratusan wanita dan anak-anak yang dicurigai memiliki hubungan dengan pejuang IS, dari sejumlah negara, dan menahan mereka.

Menurut pernyataan sebelumnya yang dibuat kepada Anadolu oleh Direktur Observatorium Hak Asasi Manusia Tunisia, Mustafa Abdel Kabir, belum ditentukan berapa banyak warga Tunisia yang memiliki hubungan keluarga dengan pejuang Islamic State yang ditahan di tempat penampungan di Libya. (MeMo)


latestnews

View Full Version