View Full Version
Sabtu, 01 May 2021

16 Pasukan Keamanan Irak Dan Kurdi Tewas Dalam Serangan Islamic State

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Enam belas warga pasukan keamanan Irak dan Kurdi, tewas Jum'at malam hingga Sabtu (1/5/2021) dalam serangan Islamic State terpisah terutama di daerah Baghdad yang lebih besar, sumber keamanan mengatakan kepada AFP.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu, tetapi itu serupa dengan modus operandi Islamic State (IS), yang masih memiliki sel tidur di Irak meskipun mengalami kekalahan teritorial pada 2017.

Satu serangan menargetkan pasukan di Tarmiya, pinggiran pertanian 20 kilometer utara ibu kota Irak.

"Pejuang ISIS menyerang konvoi tentara Irak di malam hari dan membunuh dua perwira dan dua tentara," kata seorang pejabat keamanan, tanpa menyebut nama.

Bala bantuan dikirim ke daerah itu tetapi juga diserang, dengan "seorang perwira dan dua tentara" tewas, kata sumber itu.

Lebih jauh ke utara, di wilayah tengah Alton Kubre, "enam peshmerga (pejuang Kurdi) tewas ketika kelompok jihadis ISIS menyerang posisi militer mereka dengan senjata ringan," kata pejabat keamanan lainnya kepada AFP.
Alton Kubre adalah wilayah sengketa yang diklaim oleh pemerintah federal di Baghdad dan otoritas otonom Kurdistan.

Serangan lain terjadi di gurun barat yang berbatasan dengan Suriah, kata sumber keamanan ketiga.

"Seorang perwira dan seorang tentara tewas dalam ledakan bom saat konvoi tentara sedang dalam perjalanan ke Akashat," katanya.

Seorang tentara juga tewas dalam ledakan bom di provinsi Diyala, yang berbatasan dengan Baghdad di timur, menurut pejabat lain, yang menambahkan bahwa dua pejuang lainnya juga terluka dalam serangan terpisah.

Irak pada akhir 2017 mengumumkan kemenangan atas ISIS, yang telah menguasai sebagian besar negara dan negara tetangga Suriah tiga tahun sebelumnya.

Namun, sel-sel tidur yang bersembunyi di pegunungan dan gurun terus melakukan serangan mematikan di seluruh negeri, seringkali pada malam hari di daerah terpencil dan dengan senjata ringan.

Menyusul serangan terbaru, Presiden Irak Barham Saleh menyerukan lewat tweet untuk "dukungan internasional yang efektif untuk memberantas teror di seluruh wilayah".

Koalisi militer pimpinan AS telah berada di Irak sejak 2014 untuk membantu memerangi Islamic State, tetapi pemungutan suara di parlemen tahun lalu menyerukan pengunduran diri semua pasukan asing dari negara itu. (AA)


latestnews

View Full Version