View Full Version
Kamis, 06 May 2021

Kelompok Jihadis Terkait Al-Qaidah Culik Wartawan Prancis Di Mali Utara

GAO, MALI (voa-islam.com) - Kelompok jihadis menculik jurnalis Prancis Olivier Dubois pada 8 April saat dia bekerja di kota Gao, Mali utara, kata kepala Reporters Without Borders.

Sebuah video yang dirilis Rabu (5/5/2021) menunjukkan Dubois mengatakan dia diculik oleh kelompok yang terkait dengan Al-Qaidah, JNIM. Dalam video tersebut dia meminta keluarga, teman dan pihak berwenang untuk bekerja untuk pembebasannya.

Kepala Reporters Without Borders Christophe Deloire mengkonfirmasi penculikan itu kepada The Associated Press, dan menyerukan pembebasan sang reporter.

“Kami meminta otoritas Mali dan Prancis untuk melakukan segala kemungkinan untuk mendapatkan pembebasannya dan mengirimkan semua dukungan kami kepada keluarga dan orang yang dicintainya,” dia memposting di Twitter.

Dubois melaporkan di Gao di Mali utara dan tidak kembali ke hotelnya setelah makan siang pada 8 April, kata Deloire. Dubois biasanya bekerja untuk LePoint Afrique.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengonfirmasi hilangnya dia, mengatakan mereka berhubungan dengan keluarga dan otoritas Mali.

Juru bicara pemerintah Prancis Gabriel Attal mengatakan pihak berwenang saat ini melakukan pemeriksaan biasa atas video tersebut dan menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

“Kami bekerja sama dengan otoritas Mali,” katanya. “Kami mengulangi permintaan kami untuk tidak pergi ke daerah (di Mali) yang sangat berisiko.”

Arnaud Froger, kepala meja Afrika Reporters Without Borders, mengatakan kepada AP "video ini sepertinya menunjukkan dan mengkonfirmasi ketakutan terburuk kami."

"Kami akan melihat pada siang hari apakah informasi mengenai penculikannya ini diakui oleh otoritas yang berbeda, tapi jelas semuanya menunjuk ke arah bahwa dia ada di tangan kelompok bersenjata di timur laut Mali saat ini."

Reporters Without Borders "menyerukan kepada pihak berwenang untuk melakukan segala yang mereka bisa, untuk menggunakan segala cara yang mereka miliki untuk mencoba mengamankan pembebasannya dan untuk memastikan dia dapat dibebaskan tanpa penundaan lebih lanjut," kata Froger.

Mali telah mengalami kekacauan sejak pemberontakan tahun 2012 yang mendorong tentara pemberontak untuk menggulingkan presiden. Kekosongan kekuasaan yang diakibatkan pada akhirnya menyebabkan pemberontakan kelompok Islamis dan kampanye yang dipimpin Prancis yang mengusir para jihadis dari kota-kota yang mereka kuasai di Mali utara pada tahun 2013.

Tetapi pemberontak tetap aktif dan kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Al-Qaidah dan kelompok Islamic Statet (IS) telah pindah dari utara yang gersang ke Mali tengah yang lebih banyak penduduknya sejak 2015. (TNA)


latestnews

View Full Version