View Full Version
Selasa, 18 May 2021

Mesir Tangkap Relawan Dokter Yang Merawat Warga Palestina Yang Terluka Akibat Serangan Israel Di Gaz

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Otoritas Mesir telah menangkap seorang dokter yang secara sukarela merawat warga Palestina yang terluka akibat serangan udara mematikan Israel di Jalur Gaza.

Hossam El-Din Shaaban, seorang ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Qasr Al-Aini di Kairo telah bergabung dengan tim dokter yang melakukan perjalanan ke kota perbatasan Rafah di Sinai utara untuk merawat warga Palestina yang terluka di Gaza.

Namun, dia ditangkap oleh tentara Mesir dengan tuduhan dia telah "mengungkap rahasia militer" dengan men-tweet tentang perjalanannya.

Shaaban menerbitkan serangkaian posting di akun Twitter-nya, yang tidak lagi tersedia, merinci perjalanannya melalui Sinai utara, daerah bergolak di mana negara Mesir baru-baru ini memerangi jihadis yang berafiliasi dengan kelompok Islamic State (IS).

Salah satunya berbunyi: "Kami berangkat pada pagi hari dari kota Bir al-Abd [di barat laut Sinai] menuju El-Arish, dengan pasukan keamanan yang terdiri dari dua mobil pengacau sinyal, tiga kendaraan lapis baja, satu jip, dan sebuah unit pendeteksi ledakan, dan kami melintasi 80 kilometer dalam lima jam yang sangat melelahkan. "

Tweet selanjutnya oleh Shaaban menyebutkan pertemuan dengan asisten menteri kesehatan Mesir dan distribusi berbagai tim kesehatan ke rumah sakit di kota Rafah, El-Arish, dan Sheikh Zuwayed di Sinai.

Pejabat medis Mesir melaporkan Sabtu lalu bahwa 10 ambulans telah dikirim ke perbatasan Mesir untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka dari Gaza. 200 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak pekan lalu, dengan lebih dari 1.300 orang terluka.

Sumber di perbatasan mengklaim pada hari Ahad bahwa 263 warga Palestina dibawa ke Mesir untuk menerima perawatan medis.

Namun, tweet Shaaban tampaknya bertentangan dengan ini.

"Tidak ada orang yang terluka melewati penyeberangan. Kami masih menunggu konfirmasi dari kementerian kesehatan. Informasi saya, penyeberangan akan dibuka pada hari Senin tetapi ini bisa berubah," salah satu tweetnya terbaca.

Media pro-pemerintah di Mesir telah menekankan upaya pemerintah untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terperangkap dalam serangan sengit Israel di Jalur Gaza, menggunakan slogan "Mesir mendukung Palestina" dan menyoroti seruan Presiden Abdel Fattah al-Sisi untuk diakhirinya kekerasan.

Namun, demonstrasi pro-Palestina telah dilarang dan para pedagang di Kairo tengah telah memberi tahu layanan berbahasa Arab The New Arab bahwa polisi telah menyita bendera Palestina dari mereka dalam upaya menghentikan demonstrasi.

Omar Morsi, seorang pengunjuk rasa muda yang mengibarkan bendera Palestina di Lapangan Tahrir Kairo, menghilang Jum'at lalu. Dia diyakini telah ditangkap dan keluarganya tidak memiliki informasi tentang keberadaannya.

Kebebasan berekspresi sangat dibatasi di Mesir, di mana puluhan ribu aktivis dan lawan pemerintah telah ditangkap sejak Presiden Sisi saat ini menggulingkan pemimpin pertama yang terpilih secara demokratis di negara itu, Muhammad Mursi, dalam kudeta militer pada tahun 2013.

Pada 1979, Mesir menjadi negara Arab pertama yang mengakui dan menandatangani perjanjian damai dengan Israel.

Namun, ada simpati rakyat yang tinggi terhadap perjuangan Palestina. Sekitar 1.200 dokter telah terdaftar di Sindikat Dokter Mesir untuk menjadi sukarelawan merawat warga Palestina. (TNA)


latestnews

View Full Version