TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Israel setiap harinya menderita kerugian langsung secara ekonomi sekitar $ 37 juta karena membom Gaza, kata surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.
Anadolu Agency melaporkan mengutip surat kabar Israel yang mengatakan bahwa selama delapan hari pertama kampanye pembomannya di Gaza, Israel telah menderita kerugian yang sama dengan yang mereka buat selama perang 50 hari di Jalur Gaza yang terkepung pada tahun 2014.
Yang diderita Israel karena pertempuran harian dengan orang-orang Palestina di Jalur Gaza diperkirakan mencapai $ 37 juta per hari, Anadolu melaporkan pada hari Selasa (18/5/2021).
Anadolu melaporkan surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa delapan hari pertempuran merugikan Israel hampir sama dengan kerugian 51 hari perang di Gaza pada tahun 2014.
Surat kabar itu melaporkan bahwa lebih dari 4.000 orang Israel telah mengajukan kompensasi atas kerusakan rumah, furnitur, kendaraan, dan properti mereka. Pabrik, gudang, perusahaan, toko dan proyek pertanian di daerah sekitar Gaza telah mengalami kerugian besar akibat roket Palestina, tambahnya.
Selama delapan hari pertama dari apa yang Israel beri nama sandi 'Operasi Penjaga Tembok', faksi perlawanan Palestina telah meluncurkan 3.500 roket ke arah Israel, dibandingkan dengan sekitar 4.500 sepanjang perang 2014 di daerah kantong itu. Akibatnya, pada tahun 2014 kerugian properti pribadi diperkirakan mencapai 200 juta shekel ($ 61 juta), dibandingkan dengan 120 juta ($ 37 juta) per hari tahun ini.
Berbicara kepada surat kabar Jerusalem Post, pakar rudal Uzi Rubin memperkirakan biaya roket Qassam jarak pendek yang ditembakkan oleh Hamas masing-masing berkisar antara $ 300- $ 800.
Rubin, seorang insinyur pertahanan Israel, menunjukkan bahwa roket terbaik Hamas "dibuat secara relatif sederhana" dan "murah".
Sementara itu, Tal Inbar, mantan ketua pusat penelitian luar angkasa Institut Fisher, memperkirakan biaya sistem pertahanan Israel, pencegat Iron Dome, masing-masing antara $ 50.000 hingga $ 100.000.
Roket jarak jauh Hamas hanya dua hingga tiga kali lebih mahal daripada roket jarak pendeknya, tambahnya, menghitung biayanya masing-masing beberapa ribu dolar.
Sejak dimulainya serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza pada 10 Mei, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan 217 kematian, termasuk 63 anak-anak, 36 wanita dan 16 lansia, di samping 1.500 luka-luka, termasuk 50 orang dalam kondisi kritis. Sepuluh orang Israel juga tewas.