DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Pemimpin gerakan Hamas mengatakan perlawanan Palestina di Jalur Gaza yang terkepung telah berhasil menghancurkan citra tentara Israel.
"Perlawanan Palestina di Gaza telah berhasil menghancurkan citra tentara pendudukan Israel," kata kepala biro politik luar negeri Hamas Khaled Mishaal dalam sebuah wawancara dengan saluran satelit al-Aqsa pada hari Kamis (20/5/2021).
Dia menekankan bahwa tidak ada lagi yang bisa bertaruh pada Israel setelah perlawanan Palestina memberikan kerusakan parah pada citra rezim, Pusat Informasi Palestina melaporkan.
"Orang-orang kami di Gaza dan Al-Quds menghembuskan kehidupan baru ke dalam intifada (pemberontakan) dan Gaza membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin ketika bangkit untuk al-Quds," kata Mishaal.
Pemimpin Hamas itu juga menekankan perlunya warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan wilayah pendudukan 1948 untuk melanjutkan dan meningkatkan pemberontakan mereka melawan rezim Israel.
Sejak 10 Mei, militer Israel telah melancarkan serangan militer berdarah terhadap Jalur Gaza, menghancurkan banyak rumah dan bangunan sipil di wilayah Palestina yang sudah terkepung.
Korban tewas Gaza melebihi 230, hampir setengah dari mereka wanita, anak-anak
Sementara itu, sumber Palestina melaporkan pada hari Kamis bahwa jumlah korban tewas dari agresi yang sedang berlangsung Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung telah meningkat menjadi setidaknya 232 warga Palestina, setelah lima lagi warga Palestina tewas di Gaza pada hari Kamis, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita.
Laporan Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa agresi militer Israel, yang memasuki hari ke-11, juga telah melukai total 1.900 warga sipil, puluhan di antaranya parah.
Pesawat-pesawat tempur Israel pada Kamis dini hari melakukan serangan udara baru di berbagai wilayah sipil di Gaza, menghancurkan setidaknya tujuh rumah, menewaskan satu wanita dan melukai banyak lainnya, termasuk anak-anak.
Sebagai pembalasan atas serangan tersebut, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, memperbarui pembomannya di pangkalan darat Tselem dengan serangan roket.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Brigade al-Qassam lebih lanjut mengumumkan bahwa misilnya menghantam pangkalan logistik Mishmar Hanegev serta penyelesaian Nir Ishaq.
Pada 16 Mei, jenderal utama Israel Ori Gordin mengatakan kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke wilayah pendudukan selama beberapa hari sebelumnya, melebihi kecepatan yang terlihat selama eskalasi pada 2019 dan perang tahun 2006 dengan kelompok perlawanan Syi'ah Hizbulata Libanon.
Serangan roket balasan oleh Hamas dan Jihad Islam terhadap target Israel datang sebagai tanggapan atas serangan udara Israel yang tak kenal henti di daerah kantong berpenduduk padat itu. (ptv)