View Full Version
Selasa, 25 May 2021

Hamas Bantah 'Akal-akalan' Belarusia Mereka Terlibat Pembajakan Pesawat Penumpang Ryanair

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok Palestina Hamas pada Selasa (25/5/2021) membantah "akal-akalan" pemerintah Belarusia bahwa mereka ada kaitan apa pun dengan pengalihan pesawat penumpang oleh pihak berwenang Belarus.

Sebuah jet tempur Belarusia mencegat sebuah pesawat penumpang Ryanair - yang terbang dari Yunani - dan memaksanya mendarat di Minsk pada Ahad, mengklaim ada bom di dalamnya. Tidak ada apa pun yang ditemukan di pesawat. Polisi kemudian menahan seorang jurnalis oposisi Roman Protasevich ketika pesawat itu mendarat di ibu kota Belarusia, Minsk.

Otoritas Belarusia mengklaim bahwa mereka telah menerima ancaman dari tersangka operasi Hamas untuk membom pesawat tersebut atas serangan Israel di Jalur Gaza.

Pembajakan pesawat penumpang tersebut telah memicu kemarahan di Barat di tengah seruan untuk menjatuhkan sanksi pada Belarusia.

"Tuduhan Kementerian Transportasi Belarusia tidak berdasar dan tidak masuk akal," kata pemimpin senior Hamas Mousa Abu Marzouk di Twitter.

“Sejak Hamas berdiri, pertempuran kami hanya dilakukan dengan pendudukan Israel,” Abu Marzouk menekankan.

Sebelumnya negara pimpinan Presiden Alexander Lukashenko itu 'membajak' maskapai berbasis di Dublin, Irlandia itu, guna menangkap seorang jurnalis sekaligus aktivis Roman Protasevich, Ahad.

Sebuah jet tempur bahkan mengawal penerbangan Ryanair, yang berada di wilayah udara Belarusia, untuk dipaksa mendaratkannya di ibu kota Minsk. Untuk membenarkan aksinya, Belarusia membual insiden pendaratan paksa itu dilakukan karena bom kelompok Palestina, Hamas.

Juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Belarusia telah bertindak sesuai dengan peraturan internasional. Pejabat transportasi Belarusia mengklaim Hamas mengirimkan surat soal bom di pesawat.

"Kami, para prajurit Hamas, menuntut agar Israel menghentikan tembakan di Jalur Gaza. Kami menuntut UE menarik dukungannya untuk Israel dalam perang ini," kata kepala departemen penerbangan kementerian transportasi membacarakan teks yang dituding dari organisasi di Palestina itu, dikutip Selasa (25/5/2021).

"Ada bom di pesawat itu. Jika tidak sesuai dengan tuntutan kami, bom akan meledak di Vilnius pada tanggal 23 Mei." (AA)


latestnews

View Full Version