View Full Version
Selasa, 08 Jun 2021

Pakistan Kaitkan Serangan Teroris Pada Satu Keluarga Muslim Di Kanada Dengan Islamofobia

ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Menghubungkan serangan fatal terhadap sebuah keluarga Muslim di Kanada dengan gelombang Islamofobia yang berkembang di seluruh Barat, perdana menteri Pakistan pada hari Selasa (8/6/2021) mendesak masyarakat internasional untuk bertindak "secara holistik" untuk melawan fenomena yang meningkat pesat.

“Sedih mengetahui pembunuhan keluarga Muslim Kanada asal Pakistan di London, Ontario. Tindakan terorisme yang terkutuk ini mengungkapkan Islamofobia yang berkembang di negara-negara Barat," kata Imran Khan di Twitter.

“Islamofobia perlu dilawan secara holistik oleh komunitas internasional,” tambahnya.

Empat anggota keluarga Muslim asal Pakistan tewas ketika seorang sopir truk pickup, Nathanial Veltman, 20 tahun, dengan sengaja menabrak mereka di London, Ontario pada Ahad malam.

Anggota keluarga lainnya, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, selamat dari serangan itu dan berada di rumah sakit, di mana dokter menyebut kondisinya serius tetapi tidak mengancam jiwa.

Nama-nama para korban belum dirilis, tetapi polisi mengatakan mereka adalah dua wanita, berusia 74 dan 44 tahun, seorang pria berusia 46 tahun, dan seorang gadis berusia 15 tahun.

Pria itu berasal dari kota Lahore di timur laut Pakistan dan merupakan fisioterapis profesional, menurut Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi.

Keluarga itu telah pindah ke Kanada 14 tahun yang lalu.

“Ini adalah tindakan terorisme yang terang-terangan,” kata Qureshi kepada penyiar lokal Samaa News, mendesak Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk “masuk” untuk melindungi komunitas Muslim di negaranya.

Ini, lanjutnya, merupakan “uji coba” bagi pemerintah dan masyarakat Kanada.

Dia menyarankan agar Trudeau mengikuti langkah Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang mendapat pujian global atas tindakannya setelah penembakan Maret 2019 di dua masjid di Christchurch, yang menewaskan 51 jemaah dan 40 lainnya terluka. (AA)


latestnews

View Full Version