KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Sebuah delegasi militer dari Hamas berada di Kairo untuk merundingkan pertukaran tahanan dengan Israel, sumber-sumber Mesir mengatakan kepada layanan berbahasa Arab The New Arab.
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, tiba di Kairo pada Rabu untuk melakukan pembicaraan dengan gerakan Fatah Palestina di tengah laporan bahwa delegasi keamanan Israel juga hadir di ibukota Mesir.
Sumber-sumber mengatakan bahwa delegasi militer Hamas dipimpin oleh Marwan Issa, kepala staf Brigade Izzuddine Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan itu.
Mereka menambahkan bahwa delegasi Issa akan bernegosiasi secara tidak langsung dengan delegasi keamanan Israel.
Hamas saat ini menahan dua warga Israel - Avera Mengistu, yang berasal dari Ethiopia, dan Hisham Al-Sayed, seorang warga Palestina Israel. Keduanya memasuki Jalur Gaza atas kemauan mereka sendiri masing-masing pada tahun 2014 dan 2015.
Hamas juga menahan dua tentara Israel dan mengatakan mereka masih hidup meskipun Israel mengklaim mereka sudah mati dan menuntut pengembalian jenazah mereka.
Gerakan tersebut berusaha untuk menukar mereka dengan ratusan dari lebih dari 4.000 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Pada hari Ahad Al-Jazeera menyiarkan apa yang dikatakannya sebagai rekaman suara salah satu tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas.
Aksen Ethiopia dari suara itu menunjukkan bahwa itu adalah Avera Mengistu tetapi ibu Mengistu membantahnya. Namun, ayah Mengistu kemudian mengatakan bahwa dia mengira suara itu adalah suara putranya
Sumber yang berbicara dengan The New Arab mengatakan bahwa rekaman suara yang diduga tahanan Israel itu diminta oleh Israel melalui Mesir setelah Kairo menghabiskan waktu meyakinkan Brigade Izzuddine Al-Qassam untuk menyetujui permintaan tersebut.
Brigade Qassam awalnya menuntut agar Israel setuju untuk membebaskan tahanan Palestina yang telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan Israel-Hamas 2011 dan kemudian ditangkap kembali.
Israel melancarkan serangan mematikan selama 11 hari di Jalur Gaza pada 10 Mei, menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, di daerah kantong Palestina yang terkepung sebelum gencatan senjata disepakati.
Kairo telah terlibat dalam negosiasi untuk memastikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas berubah menjadi gencatan senjata jangka panjang. Hamas, bagaimanapun, mengatakan bahwa mereka menolak untuk menghubungkan gencatan senjata dengan masalah pertukaran tahanan.
Sumber Mesir mengatakan Hamas menuntut Israel mengizinkan bahan bangunan masuk ke Gaza sehingga fasilitas milik faksi bersenjata Palestina diperbaiki sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan. (TNA)