View Full Version
Senin, 05 Jul 2021

Lebih Dari 1000 Tentara Afghanistan Kabur Ke Tajikistan Setelah Bertempur Dengan Taliban

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Lebih dari 1.000 tentara Afghanistan telah kabur melarikan diri ke negara tetangga Tajikistan setelah bentrok dengan pejuang Taliban, kata para pejabat.

Pasukan tersebut kabur melintasi perbatasan untuk "menyelamatkan nyawa mereka sendiri", menurut pernyataan penjaga perbatasan Tajikistan.

Kekerasan meningkat di Afghanistan, dengan Taliban melancarkan serangan dan mengambil lebih banyak wilayah dalam beberapa pekan terakhir.

Lonjakan itu bertepatan dengan berakhirnya 20 tahun misi militer NATO di negara itu.

Sebagian besar pasukan asing yang tersisa di Afghanistan telah ditarik menjelang batas waktu September, dan ada kekhawatiran bahwa militer Afghanistan akan runtuh.

Di bawah kesepakatan dengan Taliban, AS dan sekutu NATO-nya setuju untuk menarik semua pasukan sebagai imbalan atas komitmen para jihadis untuk tidak mengizinkan Al-Qaidah atau kelompok ekstremis lainnya beroperasi di wilayah yang mereka kuasai.

Tetapi Taliban tidak setuju untuk berhenti memerangi pasukan Afghanistan, dan sekarang dilaporkan menguasai sekitar sepertiga dari negara itu.

Bagi rakyat Afghanistan, ini adalah saat yang mengkhawatirkan, kata Lyse Doucet, kepala koresponden internasional BBC. Taliban, yang telah dituduh melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan budaya, mendukung hukuman Islam - seperti eksekusi publik terhadap para pembunuh yang telah dinyatakan bersalah - serta melarang televisi, musik dan bioskop.

"Mereka tidak yakin tentang ke mana arah negara mereka, tidak pasti tentang desa atau kota mereka sendiri, dan tidak pasti tentang kehidupan mereka sendiri dan masa depan keluarga mereka," katanya.

Namun Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menegaskan bahwa pasukan keamanan negara itu sepenuhnya mampu menahan Taliban, namun ada juga laporan tentang lebih banyak tentara yang kabur mencari perlindungan ke Pakistan dan Uzbekistan untuk menghindari pertempuran.

Ini adalah ketiga kalinya tentara Afghanistan melarikan diri ke Tajikistan selama tiga hari terakhir dan kasus kelima selama dua minggu terakhir. Ini telah membawa jumlah total tentara yang kabur ke Tajikistan menjadi hampir 1.600.

Kelompok terakhir pasukan Afghanistan mencari perlindungan pada Senin (5/7/2021) pagi setelah bertempur dengan Taliban pada malam hari, Komite Keamanan Nasional Tajikistan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita pemerintah Tajikistan, Khovar.

Provinsi Badakhshan dan Takhar, yang berbatasan dengan Tajikistan, telah menyaksikan kemajuan pesat Taliban, dan para jihadis kini telah menguasai sebagian besar wilayah tersebut. Kelompok itu juga dilaporkan telah mengambil alih setidaknya satu pos pemeriksaan tentara Afghanistan di perbatasan dengan Pakistan.

Negara-negara tetangga, termasuk negara-negara di Asia Tengah, bersiap menghadapi kemungkinan masuknya pengungsi jika pertempuran terus meningkat.

Namun juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan kepada BBC bahwa Taliban tidak bertanggung jawab atas peningkatan kekerasan baru-baru ini.

Dia bersikeras bahwa banyak distrik telah jatuh ke tangan Taliban melalui mediasi setelah tentara Afghanistan menolak untuk berperang.

Pasukan pimpinan AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah di Afghanistan pada tahun 2001. Kelompok itu dituduh menyembunyikan Syaikh Usamah Bin Ladin dan tokoh Al-Qaidah lainnya yang diklaim erkait dengan serangan 9/11 di AS yang memicu invasi. Namun secara bertahap mendapatkan kembali kekuatan yang cukup untuk merebut wilayah lagi.

Taliban memasuki pembicaraan langsung dengan AS pada tahun 2018, dan Presiden Joe Biden mengatakan penarikan Amerika dibenarkan karena pasukan AS telah memastikan Afghanistan tidak dapat menjadi basis bagi jihadis asing untuk merencanakan melawan Barat lagi. (bbc)


latestnews

View Full Version