View Full Version
Sabtu, 24 Jul 2021

Taliban Sebut Kendalikan 90 Persen Perbatasan Afghanistan

DOHA, TALIBAN (voa-islam.com) - Seorang juru bicara Taliban hari Kamis (22/7/2021) mereka menguasai 90 persen perbatasan Afghanistan, menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok jihadis itu saat pasukan asing mundur.

"Perbatasan Afghanistan dengan Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Iran, atau sekitar 90 persen dari perbatasan, berada di bawah kendali kami," kata Zabihullah Mujahid kepada kantor berita RIA Novosti.

Para jihadis mendorong melintasi Afghanistan, merebut wilayah, merebut penyeberangan perbatasan dan kota-kota yang terkepung, dengan penarikan pasukan AS dan NATO semuanya selesai.

taliban yang bangkit kembali sekarang menguasai sekitar setengah dari sekitar 400 distrik Afghanistan.

Mujahid mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Taliban tidak akan mentolerir kelompok Islamic State, juga disebut ISIS, di Afghanistan.

"Kami meyakinkan Anda bahwa kami tidak akan membiarkan ISIS aktif di negara ini, di daerah-daerah di bawah kendali kami," katanya.

"Tidak ada militan dari Asia Tengah atau Cina di distrik itu," tambahnya.

Mujahid juga mengatakan bahwa setelah penarikan, Taliban tidak akan mentolerir pasukan asing di negara itu, termasuk dari Turki yang telah melakukan pembicaraan dengan Washington tentang mengambil alih pengelolaan bandara Kabul.

"Kami telah menolak posisi Turki dan mengatakan bahwa setelah penarikan AS dari Afghanistan, kami tidak akan membiarkan pasukan asing lainnya tetap berada di negara itu dengan dalih apa pun," kata Mujahid.

Tajikistan bekas Soviet, di perbatasan Afghanistan, mengadakan inspeksi militer skala besar pada Kamis -- yang pertama dalam sejarah 30 tahun negara itu.

Serangan Taliban dalam beberapa pekan terakhir telah memaksa para pengungsi Afghanistan dan pasukan pemerintah untuk menyeberangi perbatasan Tajik.

Rusia, yang mempertahankan pangkalan militer di Asia Tengah, mengatakan akan menggelar latihan militer dengan Tajikistan dan Uzbekistan di dekat perbatasan dengan Afghanistan bulan depan. (AFP)


latestnews

View Full Version