View Full Version
Sabtu, 31 Jul 2021

Perusahaan Semen Prancis Gugat Militer Mesir Terkait Perampasan Saham Di Sinai Cement

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Sebuah perusahaan semen Prancis telah mengajukan gugatan terhadap tentara Mesir, menuntut kompensasi finansial yang besar karena kalah ketika militer Mesir mengambil alih kendali industri konstruksi.

Vicat Cement, pemegang saham utama di Sinai Cement sejak tahun 2003, mengklaim bahwa mereka secara tidak adil kehilangan sebagian sahamnya ketika militer Mesir mengambil alih industri konstruksi dengan dalih “menjaga keamanan nasional Mesir”

Ia juga berargumen bahwa Mesir mencegah perusahaan beroperasi, dengan alasan bahwa kepemilikan saham mayoritas di Sinai Cement bertentangan dengan undang-undang yang melarang perusahaan asing memiliki tanah di Semenanjung Sinai.

Vicat beralih ke pengadilan arbitrase Bank Dunia setelah tidak menerima bantuan dari pemerintah Prancis.

Vicat memiliki sekitar 56 persen saham Sinai Cement dua tahun lalu, sebelum terpaksa menyerahkan sebagian sahamnya. Sekarang mempertahankan sekitar 41 persen.

Menurut informasi yang diperoleh oleh layanan Arab The New Arab, tentara dan dinas intelijen sedang berusaha untuk memperoleh saham besar dari Sinai Cement. Pendiri perusahaan, Hassan Ratib, saat ini berada di penjara dengan tuduhan menyelundupkan barang antik. Dia adalah pemilik sekitar 11 persen saham perusahaan.

Sumber mengatakan kepada The New Arab's Arabic service bahwa konflik atas saham di perusahaan telah mengubah Ratib dan Vicat menjadi target pemerintah Mesir.

Ratib baru-baru ini ditawari pembebasan atas tuduhan penyelundupan dengan imbalan menyerahkan sebagian besar sahamnya, menurut sumber, tetapi sejauh ini belum ada kesepakatan mengenai hal ini.

Upaya militer untuk mengakuisisi saham perusahaan tersebut dimulai dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pertahanan Nomor 66 Tahun 2018, yang hanya mengizinkan kepemilikan di Semenanjung Sinai kepada warga negara Mesir yang tidak memiliki kewarganegaraan lain dan keturunan dari orang tua Mesir.

Akibatnya, perusahaan Prancis itu menjadi tidak memenuhi syarat. Perusahaan tersebut telah mendirikan perusahaan saham gabungan milik Mesir untuk mempertahankan saham di Sinai Cement. (TNA)

%MCEPASTEBIN%


latestnews

View Full Version