MOSKOW, RUSIA (voa-islam.com) - Kepala keamanan Rusia telah mengatakan bahwa Amerika Serikat mengubah Afghanistan menjadi laboratorium obat terlarang global dalam 20 tahun terakhir.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan harian Izvestia pada hari Rabu (18/8/2021), mengatakan produksi opiat di Afghanistan telah meningkat lebih dari 40 kali lipat selama dua dekade terakhir.
Sementara pembangunan ekonomi negara yang dilanda krisis itu telah terlempar ke belakang beberapa dekade, tambahnya.
“Alih-alih memerangi perdagangan narkoba, selama dua dekade administrasi militer-politik Afghanistan, Amerika Serikat telah menerapkan proyek untuk membuat laboratorium obat dalam skala global di sana. Produksi opiat meningkat lebih dari 40 kali lipat,” kata Patrushev.
Pasukan NATO pimpinan AS menginvasi Afghanistan setelah serangan 9/11 pada tahun 2001 dengan tujuan yang dinyatakan untuk memerangi terorisme. Invasi tersebut mengakhiri pemerintahan sah Taliban, yang telah dimulai pada tahun 1996.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, dan ketika pasukan asing tiba-tiba menarik diri dari Afghanistan, pejuang Taliban dengan cepat menyerbu negara itu, menghadapi sedikit atau tidak ada perlawanan dari pasukan tentara Afghanistan. Taliban akhirnya merebut kembali Kabul pada hari Ahad, tak lama setelah presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu ke Uni Emirat Arab (UEA), di mana ia diberikan suaka dengan alasan “kemanusiaan”.
Penarikan militer asing mengakhiri perang selama dua dekade di negara Asia Selatan itu. (ptv)