View Full Version
Kamis, 02 Sep 2021

Jihad Islam: Perlawanan Satu-satunya Cara Untuk Hentikan Kejahatan Israel Terhadap Palestina

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan perlawanan adalah satu-satunya cara untuk memaksa rezim Israel menghentikan kejahatannya terhadap rakyat Palestina.

Gerakan tersebut membuat pernyataan dalam pernyataan Kamis (2/9/2021) yang dikeluarkan oleh juru bicaranya Tariq Salmi, yang menekankan bahwa Palestina harus memperluas perjuangan mereka melawan penjajah Israel dengan segala cara yang mungkin, menurut jaringan berita Al-Alam berbahasa Arab Iran.

Salmi mencatat bahwa cara terbaik untuk membuat rezim Zionis menghentikan kejahatan dan intimidasi terhadap rakyat Palestina adalah perlawanan serta konfrontasi langsung dengan pasukan rezim.

Pernyataan Salmi muncul setelah gerakan itu mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu yang mengutuk pertemuan baru-baru ini antara kepala Otoritas Palestina dan menteri urusan militer Israel.

Gerakan tersebut mencatat bahwa pertemuan semacam itu tidak akan pernah mengarah pada keamanan bagi bangsa Palestina, tetapi akan memmbuat berani rezim Israel dalam kejahatannya terhadap bangsa, tanah, dan kesucian Palestina.

Pernyataan itu muncul di tengah meningkatnya tindakan agresi terhadap warga Palestina.

Tentara Zionis Israel menembak mati seorang pemuda Palestina di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki pada Rabu pagi, yang ketiga dalam waktu kurang dari seminggu di tengah meningkatnya ketegangan antara pasukan rezim dan warga Palestina.

Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan pemuda itu, yang diidentifikasi sebagai Raed Yousef Jadallah, ditembak mati oleh pasukan pendudukan Israel di dekat desa Beit Ur al-Tahta, sebelah barat Ramallah.

Mengutip sumber-sumber lokal, badan tersebut mengatakan tentara Israel menembak langsung pria berusia 39 tahun di pintu masuk barat desa, meninggalkan dia berdarah di tempat itu sampai dia mati.

Kejahatan Israel terbaru dilakukan kurang dari sepekan setelah seorang remaja Palestina meninggal karena luka-lukanya yang diderita selama konfrontasi sebelumnya dengan pasukan militer Israel di sepanjang pagar yang memisahkan Jalur Gaza yang terkepung dari wilayah yang diduduki Israel.

Rabu lalu, seorang pria Palestina juga meninggal karena luka tembak yang dideritanya ketika pasukan militer Israel menembaki sekelompok warga Palestina yang menghadiri rapat umum menentang rezim Tel Aviv di daerah yang sama.

Luka-luka itu terjadi selama protes Gaza yang diselenggarakan oleh Hamas dan faksi perlawanan Palestina lainnya untuk mendukung Al-Quds, di mana pasukan Israel sering menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa – situs tersuci ketiga bagi umat Islam – selama bulan suci Ramadhan, melukai ratusan warga Palestina.

Serangan itu mendorong pejuang perlawanan Palestina di Jalur Gaza untuk menanggapi tindakan agresi dan menembakkan roket pembalasan ke wilayah yang diduduki Israel.

Tentara Israel kemudian melancarkan perang 11 hari yang menghancurkan di daerah kantong pantai Palestina yang terkepung yang merenggut nyawa sedikitnya 260 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. (ptv)


latestnews

View Full Version