View Full Version
Jum'at, 03 Sep 2021

Qatar Bekerja Sama Dengan Taliban Untuk Membuka Bandara Kabul Sesegera Mungkin

DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Qatar bekerja sama dengan Taliban untuk membuka kembali bandara Kabul sesegera mungkin, kata menteri luar negerinya pada hari Kamis (2/9/2021).

Bandara Kabul, tempat evakuasi hiruk pikuk yang berakhir dengan penarikan pasukan AS pada hari Selasa, tidak beroperasi dengan banyak infrastruktur rusak atau hancur.

"Kami bekerja sangat keras (dan) kami tetap berharap bahwa kami akan dapat mengoperasikannya sesegera mungkin," kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani.

“Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan kita akan mendengar kabar baik,” katanya dalam konferensi pers di Doha.

Sebuah tim teknis Qatar terbang ke Kabul pada hari Rabu untuk membahas pembukaan kembali bandara, pesawat pertama yang mendarat di sana sejak evakuasi.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan tujuannya adalah untuk melanjutkan penerbangan baik untuk bantuan kemanusiaan dan untuk memberikan kebebasan bergerak, termasuk dimulainya kembali upaya evakuasi.

Lebih dari 123.000 warga negara asing dan warga Afghanistan melarikan diri dari negara itu dalam operasi pengangkutan udara, tetapi lebih banyak lagi yang putus asa untuk pergi.

"Sangat penting ... bahwa Taliban menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan jalan yang aman dan kebebasan bergerak bagi rakyat Afghanistan," kata Sheikh Mohammed.

Qatar "terlibat dengan (Taliban) dan juga dengan Turki jika mereka dapat memberikan bantuan teknis", tambahnya.

Sheikh Mohammed berpidato pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Inggris Dominic Raab, yang mengatakan "kita perlu menyesuaikan diri dengan realitas baru" pemerintahan Taliban.

"Prioritas langsung kami adalah untuk mengamankan perjalanan yang aman dari warga negara Inggris yang tersisa, tetapi juga warga Afghanistan yang bekerja untuk Inggris, dan memang orang lain yang mungkin paling berisiko," kata Raab.

Qatar menjadi tuan rumah negosiasi antara Taliban dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir dan merupakan titik transit bagi sekitar 43.000 pengungsi dari Afghanistan.

AS menginvasi Afghanistan dan menggulingkan pemerintah Taliban pada tahun 2001 setelah serangan 11 September tahun yang sama yang ditudukan kepada kelompok Al-Qaidah, yang mencari perlindungan di negara itu. (TNA)


latestnews

View Full Version