View Full Version
Ahad, 12 Sep 2021

FBI Rilis Dokumen Pertama Mengenai Serangan 11 September 2001

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Beberapa hari setelah perintah Presiden AS Joe Biden untuk membongkar tinjauan dokumen mengenai serangan 11 September 2001 atau 9/11, FBI menerbitkan batch pertama Sabtu (11/9/2021) malam, malam peringatan 20 tahun peristiwa mematikan itu.

16 halaman yang banyak disunting terkait dengan "Operation Encore" 2016 untuk menyelidiki "dukungan logistik signifikan yang diberikan" kepada dua pembajak 9/11 dan dikatakan bahwa rekanan Saudi di AS memiliki "beberapa kontak pribadi dan telepon dengan individu yang memberikan atau, diduga memberikan" dukungan kepada Nawaf al-Hazmi dan Khalid al-Midhar.

Pada awal September, Biden mengarahkan Departemen Kehakiman untuk melakukan tinjauan deklasifikasi dokumen sensitif dari investigasi 9/11 FBI yang dapat memberatkan pejabat senior Saudi.

Langkah itu dilakukan ketika presiden menghadapi tekanan dari hampir 1.800 kerabat korban untuk tidak menghadiri acara yang menandai peringatan 20 tahun serangan jika dokumen tidak dirilis.

Tetapi dokumen-dokumen itu tidak menawarkan detail apa pun yang memberatkan pemerintah Saudi. Kerajaan telah berulang kali menolak peran apa pun dalam serangan itu.

Pada hari Rabu, Kedutaan Besar Arab Saudi di AS mengatakan menyambut baik perintah Biden untuk merilis dokumen rahasia mengenai peristiwa mengerikan itu.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, misi tersebut mengatakan bahwa Riyadh telah secara konsisten meminta rilis dokumen yang terkait dengan penyelidikan AS terhadap serangan 9/11 sejak terjadi 20 tahun lalu.

Mengutip penyelidikan sebelumnya, pernyataan itu mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemerintah Saudi memiliki pengetahuan tentang serangan itu atau keterlibatan apa pun dalam perencanaan atau pelaksanaannya.

"Setiap tuduhan bahwa Arab Saudi terlibat dalam serangan 11 September jelas salah," katanya.

Serangan itu dilakukan dengan menggunakan tiga pesawat penumpang yang dibajak oleh agen operasi Al-Qaidah. Pesawat keempat, menuju Gedung Putih atau gedung Capitol, jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania, setelah penumpang berusaha merebutnya kembali dari para pembajak.

Hampir 3.000 orang tewas, termasuk warga dari 77 negara pada hari itu. Ratusan responden pertama telah meninggal dalam dua dekade sejak penyakit yang mereka derita ketika mencoba menyelamatkan nyawa di reruntuhan serangan yang berasap dan berdebu, terutama di New York City di mana gumpalan tebal abu gelap memenuhi udara. Sementara tak terhitung korban lain yang sakit, beberapa fatal, akibat reruntuhan puing-puing. (AA)


latestnews

View Full Version