View Full Version
Jum'at, 24 Sep 2021

Kenya Larang Film Yang Menganjurkan Pernikahan Sesama Jenis

NAIROBI, KENYA (voa-islam.com) - Badan Klasifikasi Film Kenya (KFCB) telah melarang film dokumenter tentang sepasang kekasih homo.

Film I Am Samuel adalah film tentang hubungan romantis antara dua pria yang tinggal di Nairobi.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, ketua dewan, Christopher Wambua mengatakan film dokumenter itu "menyebarkan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan konstitusi, budaya, nilai dan norma kita."

Dalam ulasannya tentang film tersebut, Wambua mengatakan: "Dengan sengaja menganjurkan pernikahan sesama jenis di Kenya, film tersebut secara terang-terangan melanggar Pasal 165 KUHP yang melarang homoseksualitas."

Wambua juga mengatakan film itu menghina nilai-nilai agama negara.

"Lebih buruk lagi, produksi itu merendahkan agama Kristen ketika dua pria gay dalam film yang dimaksudkan untuk melakukan pernikahan agama dengan menyebut nama Bapa, Anak dan Roh Kudus," katanya.

Sikap Kenya tentang hubungan sesama jenis

Hubungan homoseksual bertentangan dengan hukum di negara konservatif yang sebagian besar beragama Kristen.

Pada tahun 2019, Pengadilan Tinggi Kenya menegakkan larangan era kolonial terhadap pernikahan sesama jenis. Mereka yang dinyatakan bersalah berdasarkan bagian dari KUHP menghadapi hukuman penjara mulai dari 4 hingga 14 tahun, tergantung pada pelanggarannya.

Anggota komunitas LGBTQ sering menjadi korban diskriminasi dan dalam beberapa kasus serangan fisik.

Negara-negara Afrika yang tampil dalam survei yang mengukur sentimen terhadap homoseksualitas, sebagian besar merasa hal itu tidak dapat diterima.

I Am Samuel bukanlah produksi pertama yang memicu kemarahan sensor negara.

Pada tahun 2018, film cinta lesbian Rafiki dilarang tayang di bioskop Kenya. Ini akan menjadi film Kenya pertama yang tayang perdana di festival film Cannes di Prancis.

Beberapa dari mereka yang berkomentar di media sosial menyatakan bahwa, sampai sekarang, kebanyakan orang Kenya tidak akan pernah mendengar tentang film tersebut. Namun pelarangan produksi sekarang mungkin telah memberinya lebih banyak promosi mungkin daripada yang akan diterimanya tanpa tampi di Cannes. (DW)


latestnews

View Full Version