View Full Version
Jum'at, 15 Oct 2021

Serangan Udara Koalisi Pimpinan Saudi Tewaskan Lebih dari 150 Pemberontak Syi'ah Houtsi di Marib

MARIB, YAMAN (voa-islam.com) - Koalisi pimpinan Saudi yang mendukung pemerintah Yaman mengatakan lebih dari 150 pemberontak Syi'ah Houtsi tewas pada Kamis (14/10/2021) dalam serangan udara di selatan kota Marib, di mana pemberontak mendorong benteng terakhir pemerintah di utara.

Serangan udara terbaru terhadap pemberontak yang didukung Iran membuat jumlah mereka yang tewas di distrik Abdiya provinsi Marib yang kaya minyak menjadi lebih dari 500 hanya dalam empat hari terakhir, menurut jumlah yang dikumpulkan oleh koalisi.

Pemberontak Syi'ah Houtsi sendiri tidak pernah mau mengakui jumlah korban yang mereka derita dalam pertempuran melawan pasukan pemerintah Yaman.

Kehancuran yang disebabkan oleh serangan udara Kamis "termasuk 11 kendaraan militer, dan menewaskan lebih dari 150 elemen teroris," kata koalisi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media resmi Saudi.

Serangan koalisi terbaru melibatkan 36 serangan selama 24 jam terakhir, tambahnya.

Pemberontak Syi'ah Houtsi memperbarui kampanye mereka untuk merebut Marib, kota vital yang strategis yang akan menyelesaikan pengambilalihan utara dan cadangan minyaknya, bulan lalu.

Houthi mengatakan mereka "di tepi kota" dalam sebuah pernyataan video pada hari Selasa.

Para pemberontak sejak itu harus mundur dari beberapa posisi mereka, beberapa pejabat militer pemerintah di Marib mengatakan kepada AFP, Kamis.

Meskipun mengalami kerugian, Syi'ah Houtsi "mendorong bala bantuan baru ... dan mengirim ribuan orang ke kematian mereka," menurut salah satu pejabat.

Sumber-sumber militer pro-pemerintah mengatakan 23 pejuang mereka sendiri tewas dan puluhan lainnya terluka selama 48 jam terakhir.

Perang Yaman dimulai pada tahun 2014 ketika pemberontak Syi'ah Houtsi kaki tangan Iran merebut sebagian besar negara berpenduduk mayoritas Sunni itu termasuk ibu kota Sana'a, 120 kilometer barat Marib, mendorong intervensi yang dipimpin Saudi untuk menopang pemerintah pada tahun berikutnya.

Puluhan ribu orang tewas dan jutaan orang mengungsi dalam apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran memulai dorongan besar untuk merebut kota Marib pada bulan Februari dan, setelah jeda, akhir-akhir ini mereka kembali mengintensifkan kampanye mereka.

Puluhan ribu orang telah mengungsi di provinsi itu tahun ini, termasuk hampir 10.000 pada September saja, kata badan migrasi PBB kepada AFP, Kamis.

“Dari 1 Januari hingga 30 September, IOM mencatat lebih dari 55.000 orang mengungsi di Kegubernuran Marib di daerah-daerah di mana tim pelacakan perpindahan dan respon cepat kami memiliki akses,” kata Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Kota Marib memiliki antara 20.000 hingga 30.000 penduduk sebelum perang tetapi populasinya membengkak menjadi ratusan ribu ketika orang Yaman melarikan diri dari kota-kota garis depan karena relatif stabilnya wilayah itu.

Tetapi dengan sekitar 139 kamp pengungsi di provinsi tersebut, menurut pemerintah, yang menampung sekitar 2,2 juta orang, banyak warga sipil yang terlantar telah terjebak dalam baku tembak sekali lagi. (TNA)


latestnews

View Full Version