BAMAKO, MALI (voa-islam.com) - Tujuh tentara Mali tewas dalam serangan terpisah dalam kekerasan terbaru yang mempengaruhi negara bagian Sahel.
Sekitar pukul 11:20 waktu setempat, pasukan pengawal disergap di dekat kota Mourdiah, 200 km sebelah utara ibu kota Bamako. Serangan itu menyebabkan dua orang tewas dan tiga terluka, kata militer dalam pernyataan online yang diterbitkan pada Sabtu (30/10/2021).
Dua jam kemudian sebuah truk tentara menghantam sebuah bom pinggir jalan di dekat Segou, sekitar 200 kilometer timur laut Bamako, menewaskan semua lima penumpang, kata tentara.
"Pembersihan daerah di mana insiden itu terjadi menyebabkan penangkapan dua tersangka yang segera diserahkan ke gendarmerie," lapor militer. Tidak ada kelompok yang dituduh bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut.
Konflik kekerasan
Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan yang pertama kali meletus di utara pada tahun 2012, dan sejak itu telah merenggut ribuan nyawa militer dan sipil.
Meskipun kehadiran ribuan tentara Prancis dan PBB, konflik telah melanda Mali tengah dan menyebar ke negara tetangga Burkina Faso dan Niger.
Mali Tengah telah menjadi salah satu pusat konflik di seluruh Sahel, di mana pembunuhan etnis dan serangan terhadap pasukan pemerintah sering terjadi.
Meletakkan bom pinggir jalan adalah taktik umum kelompok jihadis di wilayah tersebut. (DW)