ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Sebuah tim spionase baru yang telah dipenjara bulan lalu berencana untuk membunuh seorang pembangkang Chechnya di Turki, atas perintah pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, sebuah penyelidikan mengungkapkan, Daily Sabah melaporkan.
Menurut laporan itu, mata-mata tersebut—empat orang Rusia, seorang Ukraina, dan seorang warga negara Uzbekistan—telah merencanakan untuk membunuh seorang pembangkang Chechnya bernama "Abdulhakim" yang tinggal di Turki, yang berjuang untuk kelompok oposisi di Suriah melawan rezim teroris Bashar Assad.
Dalam lingkup "Operasi Kama" (Belati), para tersangka yang bertekad mempersiapkan pembunuhan "Abdulhakim" atau Vahid Edelgirev, seorang warga negara Rusia keturunan Chechnya, di Istanbul pada 2015 ditangkap pada April 2016. Edelgirev adalah anggota Emirat Kaukasus, sebuah organisasi jihad di Chechnya yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat.
Polisi Istanbul juga melakukan operasi yang dikenal sebagai "Operasi Gümüs" (Perak) terhadap Markharbi Isaev, warga negara Rusia keturunan Chechnya lainnya, dan mereka yang diberikan senjata oleh jaringan Ramazan Kadirov untuk membunuh seorang Chechnya di Istanbul.
Dengan "Operasi Ayı" (Beruang), Turki menangkap empat orang Rusia, satu Ukraina, dan satu warga Uzbekistan dalam operasi simultan di Istanbul dan Antalya pada Oktober 2021 untuk kegiatan melawan elemen pembangkang Chechnya dan mereka yang memiliki hubungan dengan intelijen Rusia.