Tentara Zionis Israel Hancurkan Masjid Di Utara Tepi Barat Yang Diduduki

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Tentara Zionis Israel pada hari Kamis (4/11/2021) menghancurkan sebuah masjid di utara Tepi Barat yang diduduki, menurut seorang pejabat setempat.

Suleiman Dawabsheh, kepala dewan lokal di Douma, sebuah desa di selatan Nablus, mengatakan pasukan pendudukan menyerbu lingkungan Al-Shakara untuk mengobrak-abrik masjid.

“Masjid yang dihancurkan itu berusia dua tahun dan membentang sebesar 60 meter persegi,” kata Dawabsha kepada Anadolu Agency, menambahkan bahwa hampir 50 warga dari lingkungan itu sering mengunjungi masjid itu untuk shalat.

Pejabat itu mengatakan tentara Israel meruntuhkan masjid dengan alasan bahwa masjid itu dibangun di atas area yang diklasifikasikan sebagai area C tanpa izin.

Di bawah Kesepakatan Oslo 1995 antara Israel dan Otoritas Palestina, Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dibagi menjadi tiga bagian – Area A, B, dan C – dengan area C di bawah kendali administratif dan keamanan Israel sampai kesepakatan status akhir dicapai dengan Palestina ditetapkan.

Dawabsheh juga mencatat bahwa dua fasilitas pertanian di selatan dan barat kota dihancurkan "dengan tujuan membatasi perluasan kota desa Douma dari tiga sisi, dan membuka jalan bagi perluasan pemukiman."

Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengeluarkan pernyataan mengutuk pembongkaran masjid tersebut.

"Pembongkaran masjid di Douma adalah kejahatan baru yang ditambahkan ke kejahatan pendudukan terhadap tempat-tempat suci," kata pernyataan itu.

Ini menggambarkan pembongkaran masjid sebagai "serangan yang jelas terhadap tempat-tempat suci dan tempat-tempat keagamaan bagi umat Islam."

Area C saat ini menjadi rumah bagi 300.000 orang Palestina, yang sebagian besar adalah orang Badui dan komunitas penggembala yang sebagian besar tinggal di tenda, karavan, dan gua.

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), pasukan Zionis Israel menghancurkan setidaknya 698 bangunan milik Palestina dan menelantarkan 949 warga Palestina di Area C Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak awal tahun ini. (AA)