TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Sebuah organisasi tak dikenal yang menamakan dirinya Gerakan Kebebasan mengklaim telah menculik dua tentara Israel.
Dalam sebuah program investigasi yang disiarkan oleh saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar pada Jum'at (5/11/2021) malam, kelompok itu mengatakan mereka menculik dua tentara saat mereka "melaksanakan misi keamanan rahasia di luar Israel."
Program tersebut menayangkan klip video dua pria, yang menurut para penculik, adalah dua anggota tentara Israel.
Salah satu dari dua pria itu mengidentifikasi dirinya sebagai David Ben Rousey, memperkenalkan rekannya sebagai David Perry, dan mengatakan bahwa mereka adalah orang Israel.
Gerakan itu pada September tahun lalu membuat klaim serupa bahwa mereka menculik dua tentara Israel.
Pada saat itu, Israel tidak mengeluarkan komentar atas klaim tersebut. Menurut para penculik, David Perry "adalah misionaris rahasia di asosiasi pemukiman Elad, sementara David Ben Rousey adalah ahli petrokimia, dan mereka diculik dalam dua operasi terpisah," tanpa mengungkapkan lokasi penculikan.
Dalam video tersebut, Ben Rousey memohon bantuan dengan mengatakan Perry "dalam kesehatan yang buruk" dan menggambarkan situasi mereka sebagai "mengerikan".
Menurut program tersebut, para penculik mengatakan nasib dua warga Israel yang diculik terkait dengan pembebasan warga Palestina di penjara-penjara Israel.
Apa yang disebut gerakan Kebebasan tidak dikenal di wilayah Palestina.
Program investigasi tidak memberikan rincian tambahan tentang waktu dan tempat penculikan, serta tempat penahanan mereka.
Pejabat Israel belum berkomentar atas klaim tersebut.
Ada sekitar 4.850 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, termasuk 40 wanita, 225 anak-anak, dan 40 tahanan administratif, menurut lembaga yang peduli dengan urusan tahanan. (AA)