View Full Version
Sabtu, 04 Dec 2021

Rusia Siapkan Serangan Multi-Front Terhadap Ukraina Dengan Kekuatan 175.000 Tentara

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Rusia dilaporkan sedang mempersiapkan serangan multi-front terhadap Ukraina dengan kekuatan 175.000 tentara paling cepat tahun depan.

Ini dilaporkan oleh The Washington Post pada hari Jum'at (3/12/2021) setelah Ukraina memperingatkan bahwa serangan skala besar mungkin direncanakan untuk bulan depan.

Rencana Moskow "melibatkan pergerakan ekstensif 100 kelompok taktis batalyon dengan perkiraan 175.000 personel, bersama dengan armada lapis baja, artileri dan peralatan," kata seorang pejabat pemerintah AS kepada The Post dengan syarat anonim.

Sementara Pentagon mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pihaknya tidak akan mengomentari masalah intelijen, pihaknya mengatakan "sangat prihatin dengan bukti bahwa Rusia telah membuat rencana untuk tindakan agresif terhadap Ukraina."

"Kami terus mendukung de-eskalasi di kawasan dan resolusi diplomatik untuk konflik di Ukraina timur," kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Tony Semelroth.

Pasukan Rusia saat ini berkumpul di empat titik, dengan 50 kelompok taktis medan perang dikerahkan di samping kedatangan baru tank dan artileri, kata the Post, mengutip dokumen intelijen AS yang tidak dirahasiakan.

Pergerakan ke dan dari perbatasan dimaksudkan untuk membuat gerakan taktis menjadi keruh dan menyebabkan ketidakpastian, kata the Post, mengutip sumbernya.

'Akibat yang serius'

Presiden AS Joe Biden pada hari sebelumnya mengatakan dia sedang mempersiapkan kebijakan baru untuk menghentikan rencana Rusia untuk menyerang Ukraina setelah Washington dan Kiev melaporkan bahwa Moskow telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasannya.

Urgen, Mari Support Dakwah Media Voa Islam


Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov memperkirakan bahwa Rusia memiliki sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan. Rusia tidak mengakui adanya penumpukan militer.

"Waktu yang paling mungkin untuk mencapai kesiapan untuk eskalasi adalah akhir Januari," kata Reznikov.

Setelah kunjungan dengan timpalannya dari Rusia pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington memiliki "keprihatinan mendalam tentang rencana Rusia untuk agresi baru terhadap Ukraina."

Dia memperingatkan Moskow tentang "konsekuensi serius" jika Rusia "memutuskan untuk melakukan konfrontasi."

Biden dan Presiden Vladimir Putin akan mengadakan panggilan video untuk membahas ketegangan yang meningkat, kedua belah pihak mengkonfirmasi pada hari Jum'at.

Moskow merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan sejak itu mendukung separatis yang memerangi Kiev di timur negara itu. Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 13.000 orang. (TRT)


latestnews

View Full Version