View Full Version
Selasa, 11 Jan 2022

HRW: 2 Muslim Uyghur Yang Terancam Dideportasi Dari Saudi Ke Cina Beresiko Ditahan Dan Disiksa

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Human Rights Watch (HRW) telah memperingatkan bahwa dua Muslim Uyghur yang dilaporkan menghadapi deportasi dari Arab Saudi ke Cina "beresiko ditahan dan disiksa secara sewenang-wenang" dalam sebuah pernyataan Senin (10/1/2022).

Pengawas yang berbasis di AS mengatakan kedua pria itu, warga Turki, telah ditahan di Arab Saudi sejak November 2020.

Nurmemet Rozi, 46, diberitahu oleh seorang pejabat Saudi pada awal Januari bahwa dia "harus siap secara mental untuk dideportasi ke Cina dalam beberapa hari", menurut HRW.

Sementara itu, putri Hemdullah Abduweli, 54, memposting video yang menyatakan bahwa ayahnya dan Rozi terancam dideportasi. Dalam rekaman itu, dia memohon kepada otoritas Saudi untuk mengizinkan mereka datang ke Turki, bukan Cina, di mana komunitas Uyghur telah secara sistematis dianiaya dan dipenjarakan oleh pihak berwenang di wilayah Xinjiang.

“Jika Arab Saudi mendeportasi dua pria Uyghur ini, itu akan mengirimkan pesan yang jelas bahwa mereka berdiri bergandengan tangan dengan pemerintah Cina dan kejahatannya terhadap kemanusiaan yang menargetkan Muslim Turki,” kata Michael Page, wakil direktur Hak Asasi Manusia Timur Tengah.

Abduweli, juga dikenal sebagai Aimadoula Waili, awalnya datang ke Arab Saudi pada Februari 2020 dalam rangka ziarah keagamaan ke Mekah.

Ulama tersebut, yang telah berbicara menentang penganiayaan terhadap Uyghur, bersembunyi setelah muncul berita bahwa konsulat Tiongkok di Riyadh meminta deportasinya.

Rozi ditangkap bersama temannya Abduweli di kota Mekah.

Ada lima kasus Uyghur sebelumnya yang dideportasi paksa oleh otoritas Saudi ke Cina pada 2017 dan 2018, menurut aktivis Uyghur Abduweli Ayup yang dikutip HRW.

Ayup memposting video di Twitter hari Senin tentang warga Uyghur di Istanbul, termasuk putri Abduweli, memprotes deportasi dua pria di depan konsulat Saudi. Sang putri berteriak: "Bebaskan Ayahku", tulis Ayup di media sosial.

Pemerintah Cina telah lama mendiskriminasi dan secara sistematis melecehkan komunitas Uyghur, termasuk penggunaan indoktrinasi politik paksa, pengawasan massal, dan pembatasan gerakan yang ketat.

Hingga 1 juta orang Uyghur dan minoritas lainnya diperkirakan telah ditahan oleh Cina. (TNA)


latestnews

View Full Version