View Full Version
Ahad, 23 Jan 2022

Brigade Syuhada Al-Aqsa: Perlawanan Palestina Akan Tanggapi Agresi Israel Dengan 'Tangan Besi'

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok-kelompok perlawanan Palestina telah mengumumkan mobilisasi umum di antara para pejuang mereka di kota Jenin, Tepi Barat, dengan mengatakan mereka akan menanggapi dengan "tangan besi" terhadap agresi Israel yang meningkat di wilayah-wilayah pendudukan.

Brigade Syuhada Al-Aqsa, sebuah koalisi kelompok bersenjata Palestina di Tepi Barat yang diduduki, membuat pengumuman dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (22/1/2022), menekankan bahwa tindakan agresi Israel yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina di Beita, Jabal Sabih dan Barqa akan bertemu dengan serangan yang menyakitkan.

Juru bicara Brigade, yang namanya tidak disebutkan dalam laporan, menekankan bahwa Israel tidak akan pernah menikmati keamanan dan stabilitas kecuali meninggalkan wilayah Palestina. Dia mencatat bahwa penyergapan dan serangan menunggu agresor Israel. Pertempuran akan tetap terbuka dan perlawanan akan berlanjut sampai pasukan pendudukan diusir dari Palestina, kata juru bicara itu.

Serangan kekerasan oleh pasukan Israel adalah praktik rutin di Tepi Barat yang diduduki, di mana warga Palestina terkena tembakan langsung, penangkapan, penyerangan, dan pembunuhan. Seorang pria Palestina berusia 80 tahun, Omar Abdel-Majid Asaad, meninggal di kota Ramallah di Tepi Barat pada 19 Januari setelah ditangkap dan dipukuli dengan borgol oleh pasukan Israel.

Asaad ditemukan dalam kondisi kritis setelah serangan di dekat rumahnya di desa Jiljilya utara Ramallah. Dia meninggal sebelum mencapai rumah sakit.

Pada hari Jum'at, bentrokan meletus antara pengunjuk rasa anti-pemukiman dan pasukan Israel di beberapa daerah di Tepi Barat, menyebabkan sejumlah warga Palestina terluka. Pasukan Israel menyerang protes anti-pemukiman mingguan di kota Beita, selatan Nablus.

Sejak Mei, Beita telah menyaksikan bentrokan intensif antara pasukan Israel dan warga Palestina yang memprotes sebuah pos pemukiman yang didirikan di Gunung Sobeih oleh para pemukim di bawah perlindungan pasukan Israel.

Lebih dari 600.000 orang Israel tinggal di lebih dari 230 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 di Tepi Barat dan al-Quds Timur. Semua pemukiman tgersebut ilegal menurut hukum internasional karena dibangun di atas tanah yang diduduki. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengutuk kegiatan pemukiman Israel di wilayah pendudukan dalam beberapa resolusi.

Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara Palestina merdeka di masa depan dengan al-Quds Timur sebagai ibu kotanya. (ptv)


latestnews

View Full Version