DOHA, QATAR (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada Rabu (2/2/2022) mengesampingkan kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel.
Al-Thani, dalam sebuah wawancara dengan Axios, mengatakan bahwa meskipun Qatar mempertahankan hubungan dengan Israel "ketika ada prospek perdamaian" dengan Palestina, negaranya "kehilangan harapan" setelah Perang Gaza 2008-2009.
Dia mengatakan bahwa Doha akan melanjutkan "hubungan kerjanya" untuk membantu rakyat Palestina, tetapi sulit membayangkan bergabung dengan Kesepakatan Abraham "tanpa adanya komitmen nyata untuk solusi dua negara."
Kesepakatan Abraham melihat normalisasi antara Israel dan negara-negara Teluk lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Qatar, sejak 2018, secara berkala memberikan jutaan dolar tunai kepada penguasa Hamas di Gaza untuk membayar bahan bakar, mendanai proyek infrastruktur, dan memberikan bantuan kepada keluarga Gaza.
Doha juga mengirim koper uang tunai ke wilayah itu, berkontribusi pada gaji sekitar 50.000 karyawan pemerintah yang dikelola Hamas. Pemerintah baru Israel berjanji untuk menghentikan pengaturan itu.
Al-Thani juga mengatakan Qatar bekerja untuk "menjembatani kesenjangan" dalam pembicaraan nuklir tidak langsung antara Amerika Serikat dan Iran, menambahkan dia "sangat prihatin" tentang negosiasi yang berakhir dengan kegagalan, Axios melaporkan. (i24n)