View Full Version
Senin, 07 Feb 2022

UNICEF Sebut Anak-anak Di Bawah Umur Masih Ditahan Di Penjara Ghwayran Yang Dikelola SDF

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan hari Ahad (6/2/2022) bahwa ratusan anak-anak di bawah umur masih ditahan di penjara timur laut Suriah Al-Sina'a, yang diserang Islamic State (IS) bulan lalu.

Kelompok hak asasi internasional, termasuk Save the Children dan Human Rights Watch (HRW) sebelumnya mengatakan bahwa 700 anak laki-laki berada di penjara Al-Sina'a di Provinsi Hasakah sebelum serangan IS pada 20 Januari.

Banyak dari anak di bawah umur yang ditahan, berusia antara 12 hingga 18 tahun, memiliki kerabat dewasa di dalam penjara dan dipindahkan dari kamp-kamp pengungsian terdekat yang menampung ribuan anak-anak pejuang Islamic State.

"UNICEF bertemu dengan beberapa anak yang masih ditahan di pusat penahanan Ghwayran," kata organisasi internasional itu dalam sebuah pernyataan.

"Meskipun beberapa layanan dasar sekarang ada, situasi anak-anak ini sangat berbahaya," tambahnya, tanpa merinci berapa banyak anak di bawah umur yang masih ditahan.

Sementara itu, juru bicara pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi, Farhad Shami, mengakui kepada AFP bahwa "ratusan" anak di bawah umur masih ditahan di Ghwayran. Dia menolak memberikan angka pasti berapa banyak yang ditahan.

"Mereka ditahan di tempat yang aman," katanya

UNICEF mengatakan sedang bekerja untuk segera memberikan perawatan bagi anak di bawah umur dan menegaskan bahwa mereka "siap membantu mendukung tempat aman baru di timur laut Suriah untuk merawat anak-anak yang paling rentan."

Pada hari Minggu, SDF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa UNICEF adalah badan PBB pertama yang diberikan izin untuk mengunjungi penjara sejak serangan itu, menambahkan bahwa mereka telah memberikan delegasi dengan informasi tentang status remaja terkait IS.

Rekaman video kunjungan yang diposting di media sosial menunjukkan sekitar selusin anak laki-laki, banyak yang tertutup selimut, di sel penjara.

Pihak berwenang Kurdi berulang kali menuduh komunitas internasional tidak mendukung upaya untuk merehabilitasi dan memulangkan anak-anak di bawah umur ini. (MeMo)


latestnews

View Full Version