TAIZ, YAMAN (voa-islam.com) - Seorang wanita telah menculik mantan suaminya di Yaman awal bulan ini, dalam insiden langka dari jenisnya di negara yang dilanda perang, menurut laporan lokal.
Pria tersebut, yang diidentifikasi sebagai Mubarak Sultan ditangkap oleh mantan istrinya Taghreed Al-Sharabi dengan bantuan saudara laki-lakinya pada 7 Februari di provinsi barat daya Taiz.
Gulf News melaporkan bahwa kepala Departemen Pencarian Kriminal provinsi mengeluarkan pernyataan pekan lalu, memerintahkan kepala kantor polisi setempat untuk mengamankan pembebasan pria itu dan menangkap mereka yang bertanggung jawab atas penculikannya. Keluarga korban sejauh ini belum bisa memastikan pembebasannya melalui mediator lokal.
Diduga perempuan itu mengatur penculikan Sultan setelah dia menikah lagi. Sultan ditangkap saat di tengah jalan dan dibawa ke tempat yang tidak diketahui.
Namun, portal berita Aden Al-Ghad melaporkan bahwa terdakwa, dalam sebuah pernyataan bersikeras bahwa dia tidak melakukan penculikan itu, melainkan menyalahkan dinas keamanan di Taiz karena tidak bertindak dan kerabat mantan suaminya yang mengarang penculikan tersebut. Dia juga menggambarkan mantan suaminya sebagai orang yang kasar dan menuntut haknya sebagai wanita yang diceraikan yang diabaikan.
Penghilangan dan penculikan sering terjadi di Yaman dan telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam konflik negara tersebut. Pekan lalu, lima pekerja PBB diculik oleh tersangka pejuang Al-Qaidah di provinsi selatan Abyann, empat di antaranya diduga warga negara Yaman. (MeMo)