KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemerintahan Taliban atau dikenal juga Emirat Islam Afghanistan menyerukan pihak-pihak yang terlibat dalam ketegangan baru-baru ini di Ukraina untuk menahan diri, dengan mengatakan bahwa semua pihak harus berhenti mengambil posisi yang dapat meningkatkan kekerasan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Emirat Islam Afghanistan hari Jum'at (25/2/2022), Taliban, yang memiliki kebijakan luar negeri yang netral, mengatakan bahwa mereka memantau situasi di Ukraina dengan seksama, mendesak pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk menyelesaikan masalah dengan dialog dan cara damai.
“Imarah Islam Afghanistan, sejalan dengan kebijakan luar negeri yang netral, menyerukan kedua sisi konflik untuk menyelesaikan krisis melalui dialog dan cara damai,” bunyi pernyataan itu.
Selain itu mereka juga meminta mereka yang terlibat dalam pertikaian untuk memberikan pengamanan terhadap para pengungsi dan pelajar Afghanistan yang tinggal di Ukraina.
Berdasarkan statistik, lebih dari 50.000 pengungsi dari Afghanistan, Pakistan, Iran, dan Bangladesh tinggal di Ukraina. Sekitar 20.000 di antaranya adalah warga Afghanistan.
Serangan di Ukraina diperkirakan akan memicu gelombang baru migrasi dari Ukraina. Banyak warga Afghanistan meninggalkan negara itu ke Ukraina setelah jatuhnya pemerintahan sebelumnya dan hidup dalam nasib yang tidak pasti. (TL)