KIEV, UKRAINA (voa-islam.com) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam aliansi militer Barat NATO karena menolak untuk menetapkan "zona larangan terbang" di atas Ukraina di tengah operasi militer Rusia di bekas republik Soviet tersebut.
"Hari ini ada KTT NATO, KTT yang lemah, KTT yang membingungkan, KTT di mana jelas bahwa tidak semua orang menganggap pertempuran untuk kebebasan Eropa sebagai tujuan nomor satu," Zelenskiy mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jum'at (4/3/2022) malam, Reuters dilaporkan.
Kamis lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan “operasi militer khusus” yang bertujuan untuk “demiliterisasi” wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.
Pada tahun 2014, wilayah tersebut mendeklarasikan diri sebagai republik baru, menolak untuk mengakui pemerintah Ukraina yang didukung Barat.
Lebih dari 14.000 orang telah tewas sejauh ini di seluruh wilayah sebagai akibat dari konflik yang terjadi antara militer Ukraina dan pemberontak.
Mengumumkan operasi tersebut, Putin mengatakan misi itu ditujukan untuk “membela orang-orang yang selama delapan tahun menderita penganiayaan dan genosida oleh rezim Kiev.”
Menambah sambutannya, presiden Ukraina mengatakan bahwa dengan menolak untuk menetapkan zona larangan terbang, "hari ini, kepemimpinan aliansi (NATO) memberikan lampu hijau untuk pemboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina."
“Semua orang yang akan mati mulai hari ini juga akan mati karenamu. Karena kelemahanmu. Karena perpecahan Anda, ”tuduhnya.
Namun, berbicara di Majelis Umum PBB pada hari Rabu, utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia tidak mau mengakui bahwa Moskow menargetkan warga sipil di Ukraina. (ptv)