View Full Version
Ahad, 06 Mar 2022

LSM Israel Minta Tentara Zionis Berhenti Tangkapi Anak-anak Palestina

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Sebuah kelompok hukum Israel telah mengajukan permintaan ke Mahkamah Agung Israel meminta agar tentara Zionis Israel berhenti menangkap anak-anak Palestina selama penggerebekan malam hari di rumah mereka, harian Yordania Al Bawaba melaporkan.

Pusat Pertahanan Individu HaMoked - sebuah LSM Israel yang berbasis di Yerusalem Timur yang diduduki, yang memberikan bantuan hukum gratis kepada orang-orang Palestina yang hidup di bawah pendudukan - telah menyerukan agar proses penangkapan anak-anak Palestina diatur.

Kelompok itu juga mendesak agar anak-anak Palestina yang dipanggil untuk diinterogasi setidaknya ditemani oleh anggota keluarga mereka yang sudah dewasa.

"Ini harus menjadi pilihan terakhir bagi seorang tentara untuk menyerang sebuah rumah keluarga di tengah malam dan menyeret seorang remaja laki-laki dari tempat tidurnya," kata direktur jenderal HaMoked Jessica Montell kepada Arab News.

"Militer harus menggunakan semua cara yang mungkin untuk membawa seseorang untuk diinterogasi sebelum mereka terlibat dalam praktik yang sangat traumatis ini untuk anak yang ditahan, dan untuk seluruh keluarga," tambahnya.

Tentara Zionis Israel melakukan penangkapan rutin dan penggerebekan malam terhadap anak di bawah umur dan orang dewasa Palestina di Tepi Barat yang diduduki, dan sering menangkapi anak-anak karena tuduhan "melempar batu".

Penangkapan, seringkali dengan borgol dan penutup mata, mengakibatkan penyiksaan dan tekanan psikologis kepada anak-anak dan kerabat mereka, menurut kepala Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) Qdura Faris.

HaMoked memberikan data yang menyatakan bahwa hanya enam anak di bawah umur Palestina antara September dan Desember 2021 yang ditemani oleh anggota keluarga ketika diinterogasi oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

PPS mengatakan bahwa pasukan Israel menangkap setidaknya 230 anak antara Januari hingga April 2021, di mana sebagian besar ditangkap di Yerusalem yang diduduki.

PPS juga menambahkan bahwa setidaknya 180 anak Palestina saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, yang sebagian besar kemungkinan berada dalam penahanan pra-ajudikasi dan belum dihukum karena pelanggaran apa pun.

"[Anak-anak] menjadi sasaran berbagai bentuk pelecehan, termasuk tidak diberi makan atau minum selama berjam-jam, pelecehan verbal dan ditahan dalam kondisi yang keras," tambah kelompok itu.

Pada tahun 2021, setidaknya ada 4.650 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah tahanan politik, yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel, menurut data resmi. (TNA)


latestnews

View Full Version