View Full Version
Senin, 07 Mar 2022

20.000 Petempur Asing Tiba Di Ukraina Untuk Bantu Perangi Rusia

KIEV, UKRAINA (voa-islam.com) - Ribuan sukarelawan internasional telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dalam perang melawan pasukan Rusia, kata seorang pejabat tinggi Ukraina, ketika konflik yang memanas memasuki hari ke-12.

Berbicara kepada penyiar Amerika CNN pada hari Senin (7/3/2022), Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan jumlah sukarelawan "sekitar 20.000" yang datang "kebanyakan dari negara-negara Eropa."

“Banyak orang di dunia membenci Rusia dan apa yang dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi tidak ada yang berani menentang dan melawan mereka secara terbuka,” tegas Kuleba.

Pejabat Ukraina mengatakan yang paling penting untuk menerima "dukungan berkelanjutan, politik, ekonomi dan militer" dari seluruh dunia sambil memuji pejuang asing yang menuju ke Ukraina.

“Kami membutuhkan kepemimpinan AS dalam latihan ini, dengan fokus khusus pada pertahanan udara,” tambahnya.

Presiden Ukraina yang diperangi, Volodymyr Zelensky, pekan lalu mengeluarkan seruan kepada warga negara asing yang merupakan “sahabat perdamaian dan demokrasi” untuk melakukan perjalanan ke negara itu guna memerangi Rusia.

Seruan itu, yang diterbitkan di situs web kepresidenan Ukraina, mengatakan angkatan bersenjata Ukraina sedang dalam proses mendirikan unit legiun asing untuk sukarelawan internasional.

"Ini adalah awal dari perang melawan Eropa, melawan struktur Eropa, melawan demokrasi, melawan hak asasi manusia, melawan tatanan hukum global, aturan, dan hidup berdampingan secara damai," kata pernyataan itu.

Seruan itu kemudian diulangi oleh menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.

Denmark telah memberikan lampu hijau bagi warganya untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memberikan izin serupa kepada warga negara Inggris, tetapi dia mendapat tentangan dari kepala angkatan bersenjata negara itu, Laksamana Tony Radakin, yang mengatakan "melanggar hukum dan tidak membantu" bagi warga Inggris untuk berperang melawan Rusia di Ukraina.

"Ini melanggar hukum dan juga tidak membantu bagi militer Inggris, dan bagi penduduk Inggris, untuk mulai pergi ke Ukraina," kata Radakin kepada BBC, Ahad.

Pernyataan itu sebagai tanggapan atas komentar yang dibuat oleh Truss, yang mengatakan dia "benar-benar" mendukung siapa pun yang ingin secara sukarela pergi ke Ukraina untuk bertempur.

Menguraikan lebih lanjut, Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel pada hari Senin mentweet bahwa pemerintahnya telah meminta Interpol untuk segera menangguhkan Rusia dari organisasi penegakan hukum internasional.

“Tindakan Rusia merupakan ancaman langsung terhadap keselamatan individu dan kerja sama penegakan hukum internasional,” kata Patel, sambil meminta komite eksekutif Interpol untuk membuat keputusan minggu ini. (ptv)


latestnews

View Full Version