View Full Version
Rabu, 09 Mar 2022

Turki Tampung 20.000 Lebih Pengungsi Dari Ukraina Sejak Invasi Rusia, Sementara Inggris Hanya 300

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki telah menampung lebih dari 20.000 warga Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia ke negara itu, kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.

Warga Ukraina dapat memasuki Turki di bawah program bebas visa yang memungkinkan mereka untuk tinggal hingga 90 hari.

"Kami tidak mendiskriminasi ras apa pun, terlepas dari apakah mereka memiliki rambut pirang dan mata biru. Kami adalah Muslim dan kami merangkul para korban dari mana pun mereka berasal," kata Soylu seperti dikutip media Turki.

Dia juga menyerang negara-negara Barat dan Dewan Keamanan PBB, menggemakan kritik Presiden Recep Tayyip Erdogan terhadap sistem yang mengutamakan lima kekuatan dunia atas negara-negara lain.

"Di mana Dewan Keamanan Anda? Silakan selesaikan masalah ini," kata Soylu.

Pernyataan Soylu datang ketika negara-negara Eropa bergegas untuk mengakomodasi arus keluar pengungsi dari Ukraina saat serangan militer Rusia berlanjut.

Invasi Rusia telah memaksa 2 juta orang meninggalkan rumah mereka, kata badan pengungsi PBB, sebagian besar mencari perlindungan di negara-negara tetangga.

Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan 2.011.312 orang telah melarikan diri sejak Rusia melancarkan serangan brutal di Ukraina pada 24 Februari, dengan Polandia menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Ukraina.

Sementara itu, Inggris hanya mengeluarkan visa untuk 300 warga Ukraina.

Sebagian besar pengungsi melarikan diri dari pemboman Rusia di kota-kota padat seperti Kiev dan Kharkiv, dengan ribuan warga sipil diyakini tewas dalam bombardir dan tembakan roket. (TNA)


latestnews

View Full Version