TOBRUK, LIBYA (voa-islam.com) - Panglima pemberontak Libya Khalifa Haftar telah setuju untuk mengirim pasukan untuk berperang bagi pasukan invasi Rusia di Ukraina, sebuah postingan Facebook oleh angkatan bersenjata Ukraina mengklaim pada hari Ahad (20/3/2022).
Postingan tersebut mengatakan bahwa Haftar membuat perjanjian dengan Kremlin selama kunjungannya ke Moskow awal bulan ini, di mana ia berjanji untuk mengirim "sukarelawan" Libya ke Ukraina untuk berpartisipasi dalam operasi tempur di pihak Federasi Rusia.
Para tentara bayaran itu dilaporkan akan diangkut oleh Grup Wagner yang terkenal, sebuah organisasi paramiliter Rusia yang menjadi terkenal dengan membantu separatis di wilayah Donbas Ukraina pada tahun 2015.
Dengan ribuan anggota, kelompok paramiliter ini dikenal sering memasuki konflik di seluruh dunia atas nama Kremlin. Tentara bayarannya diduga muncul di Libya pada 2019 untuk membantu pasukan Haftar dalam serangannya terhadap pemerintah yang didukung PBB di Tripoli, menurut BBC.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali mengatakan Moskow merekrut tentara bayaran untuk berperang di Ukraina. Intelijen Kiev mengatakan bahwa anggota Grup Wagner telah memasuki Ukraina dengan tujuan membunuh Presiden Zelensky dan pejabat tingkat atas lainnya, menurut The Telegraph. (TNA)