YERUSALEM, PALESTINA (voa-islam.com) - Ribuan warga Palestina dari Yerusalem timur berkumpul pada hari Sabtu (26/3/2022) untuk membersihkan Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya dalam persiapan untuk bulan Ramadhan.
Hampir 10.000 sukarelawan tiba di kota dari sekitar wilayah Palestina yang diduduki untuk membersihkan taman beraspal kompleks masjid, memelihara makam di sekitarnya, dan mempersiapkan interior masjid untuk kedatangan jamaah yang diharapkan pada awal bulan suci.
Acara massal yang diselenggarakan oleh Gerakan Islam di Palestina ini sudah berlangsung selama 13 tahun.
"Lebih dari 150 bus tiba di Yerusalem pada hari Sabtu penuh dengan pria, wanita dan anak-anak yang siap bekerja," kata sebuah pernyataan dari penyelenggara.
Relawan juga mengambil bagian dalam lokakarya restorasi untuk rumah-rumah Palestina di Kota Tua yang mengapit masjid al-Aqsa, di mana sumber daya untuk melindungi dan memelihara bangunan langka yang rentan.
"Harapan kami adalah suatu hari kami akan dapat melakukan ini dalam kebebasan," tweet relawan Adnan Abu Amer saat ia mengambil bagian dalam pembersihan.
"Di kota yang diberkati ini kami menghadapi perjuangan untuk narasi Palestina, untuk kehadiran dan stabilitas kami, sejarah kami dan geografi kami," kata Hamid Abu Duabis, mantan kepala Gerakan Islam di Palestina.
Dalam membersihkan dan melindungi Masjid Al-Aqsha, "kami mengendalikan narasi dan membuatnya diketahui semua orang," kata Abu Duabis.
Al-Aqsa dan kompleks sekitarnya secara teratur menyambut lebih dari 100.000 jamaah selama bulan puasa.
Lebih dari 400.000 Muslim dari seluruh dunia datang untuk berdoa pada malam Lailatul Qadar pada tahun 2016.
Bulan Ramadhan tahun ini bertepatan dengan peringatan 74 tahun Nakbah Palestina.
Periode waktu tersebut juga akan menandai satu tahun sejak gelombang protes Palestina diluncurkan selama bulan Ramadhan tahun lalu, yang dijuluki "Pemberontakan Mei", yang dipicu oleh pembubaran jamaah dengan kekerasan oleh otoritas Israel di masjid Al-Aqsa dan upaya untuk menggusur keluarga Palestina. di lingkungan Sheikh Jarrah.
Ketegangan tetap tinggi di kota itu, menyusul pembunuhan sembilan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem.
Salah satu dari mereka, berusia 19 tahun, dibunuh oleh polisi Israel setelah dia diduga menikam dan melukai dua tentara Israel di kota tua Yerusalem.
Seorang anak berusia 16 tahun lainnya dibunuh oleh tentara Israel dalam serangan di kota Abu Dis, selatan Yerusalem. (TNA)