LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Amnesty International hari Senin (4/4/2022) meminta Arab Saudi untuk membebaskan empat orang Uyghur, termasuk seorang ibu dan putrinya yang berusia 13 tahun, dan tidak mengirim mereka ke Cina di mana mereka bisa menghadapi siksaan.
"Pihak berwenang Saudi harus segera membebaskan empat warga Uyghur - termasuk seorang gadis berusia 13 tahun dan ibunya - yang berada dalam risiko besar dibawa ke kamp-kamp interniran yang represif jika dikirim kembali ke Cina," kata Amnesty International, mencatat bahwa rencana deportasi mungkin berlangsung.
"Buheliqiemu Abula dan putrinya yang masih remaja ditahan di dekat Mekah pada hari Kamis dan diberitahu oleh polisi bahwa mereka menghadapi deportasi ke Cina bersama dengan dua pria Uyghur yang sudah ditahan," sebuah pesan yang diterima oleh teman-teman Abula menyatakan menurut Amnesty.
Abula adalah mantan istri Nuermeiti Ruze, kata Amnesty, mencatat bahwa dia telah ditahan tanpa tuduhan di Arab Saudi bersama dengan Aimidoula Waili sejak November 2020.
“Mendeportasi empat orang ini – termasuk seorang anak – ke Cina, di mana orang Uyghur dan etnis minoritas lainnya menghadapi kampanye mengerikan berupa penahanan massal, penganiayaan dan penyiksaan, akan menjadi pelanggaran yang keterlaluan terhadap hukum internasional,” Lynn Maalouf, Wakil Direktur Regional Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, kata.
Dia menambahkan: "Dengan waktu yang tampaknya hampir habis untuk menyelamatkan empat warga Uyghur dari ekstradisi bencana ini, sangat penting bagi pemerintah lain yang memiliki hubungan diplomatik dengan Arab Saudi untuk turun tangan sekarang untuk mendesak Riyadh menegakkan kewajiban mereka dan menghentikan deportasi."
Waili dan temannya Nuermaimaiti Ruze dipindahkan dari Jeddah ke Riyadh dan kembali lagi pada 16 Maret, kata teman-temannya kepada Amnesty, yang menyatakan bahwa mereka percaya langkah ini menandakan ekstradisi yang akan segera terjadi ke Cina.
"Pemerintah Saudi harus menghentikan segala upaya untuk mengekstradisi empat warga Uyghur ke Cina dan segera membebaskan mereka dari penahanan, kecuali jika mereka didakwa dengan kejahatan yang diakui secara internasional," kata Lynn Maalouf.
“Sekutu strategis Arab Saudi, seperti Amerika Serikat dan Inggris, tidak boleh berdiam diri sementara dengan sengaja mengabaikan hukum hak asasi manusia. Komunitas internasional harus melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegah ekstradisi ilegal Uyghur ke Cina.” (MeMo)