KIEV, UKRIANA (voa-islam.com) - Rusia memblokir akses kemanusiaan ke kota pelabuhan Mariupol yang terkepung karena ingin menyembunyikan bukti "ribuan" orang yang tewas di sana, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rabu (6/4/2022).
"Alasan mengapa kami tidak bisa masuk ke Mariupol dengan kargo kemanusiaan justru karena mereka takut... bahwa dunia akan melihat apa yang terjadi di sana," kata Zelensky kepada TV Haberturk Turki.
"Saya pikir itu adalah tragedi di sana, ini neraka, saya tahu itu bukan puluhan, tetapi ribuan orang, orang yang berbeda, yang terbunuh di sana dan ribuan lainnya terluka," kata Zelensky.
Namun, dia menyatakan keyakinannya bahwa Rusia tidak akan berhasil menyembunyikan semua bukti.
"Mereka tidak akan bisa menyembunyikan semua ini dan mengubur semua orang Ukraina yang meninggal dan terluka. Jumlahnya hanya seperti itu, ribuan orang, tidak mungkin disembunyikan."
Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah berusaha untuk menyembunyikan bukti kejahatan di kota Bucha di luar Kiev dan beberapa komunitas terdekat, di mana para pejabat Ukraina mengatakan Moskow melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil.
"Mereka membakar keluarga-keluarga. Kemarin kami menemukan lagi keluarga baru: ayah, ibu, dua anak. Kecil, anak kecil, dua. Satu tangan kecil," kata Zelensky. "Itulah mengapa saya mengatakan 'mereka adalah Nazi'."
Ditanya tentang melanjutkan pembicaraan damai dengan Rusia, Zelensky mengatakan "itu harus tetap terjadi".
"Saya pikir sulit untuk menghentikan perang ini tanpanya," kata Zelensky.
Namun dia menambahkan bahwa dia mengalami kesulitan untuk melanjutkan pembicaraan dengan Moskow "karena kami mengerti dengan siapa kami berhadapan". (TNA)