TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan Israel pada hari Ahad (9/4/2022) menembak mati seorang wanita Palestina tak bersenjata di dekat Betlehem, kata kementerian kesehatan Palestina, ketika ketegangan meningkat di Israel dan Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian mengatakan wanita itu, yang diidentifikasi sebagai Ghada Ibrahim al-Aridi, seorang janda berusia 47 tahun, ibu dari enam anak dari desa Husan, barat Betlehem, meninggal di sebuah rumah sakit di kota Beit Jala, Tepi Barat, setelah menderita kehilangan banyak darah dari arteri yang robek.
Tentara Israel mengklaim tentara melepaskan tembakan peringatan ke udara ketika wanita itu mendekati mereka di dekat kota Husan, sebelum mereka "menembak ke arah tubuh tersangka".
Tidak ada senjata yang ditemukan di tubuhnya, menurut Haaretz. Tentara mengatakan sedang menyelidiki insiden itu.
Konfrontasi antara pasukan Israel dan warga Palestina yang hadir di tempat kejadian meletus setelah penembakan itu, menurut media Palestina.
Insiden itu terjadi setelah periode tiga minggu yang menegangkan di mana 14 warga Israel tewas dalam serangan penembakan dan penusukan yang dilakukan oleh warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki dan di dalam wilayah Israel.
Setidaknya tujuh warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel pada periode yang sama di Tepi Barat, termasuk satu tembakan oleh seorang pemukim ilegal Yahudi.
Pada hari Kamis, seorang penduduk kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat utara melepaskan tembakan ke sebuah bar di Tel Aviv, menewaskan tiga orang Israel.
Pada Ahad pagi, tentara Israel menggerebek Jenin untuk malam kedua berturut-turut.
Sedikitnya 10 orang terluka dalam bentrokan di Jenin, Jericho, dan Tulkarem, kata kementerian kesehatan Palestina.
Klub Tahanan Palestina mengatakan 24 warga Palestina telah ditangkap di berbagai kota Tepi Barat.
Seorang warga Palestina, yang diidentifikasi sebagai Ahmad al-Saadi, 23, tewas dalam baku tembak antara pejuang Palestina dan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin pada hari Sabtu.
Brigade Al-Quds (Saraya al-Quds), sayap militer gerakan Jihad Islam, mengatakan dia adalah seorang komandan di unit mereka di Jenin.
Setidaknya 13 warga Palestina menderita luka tembak, termasuk seorang wanita berusia 19 tahun, selama serangan itu. (MEE)