View Full Version
Rabu, 22 Jun 2022

Hamas Berencana Perbaiki Hubungan Dengan Rezim Teroris Assad

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Satu dekade setelah memutuskan hubungan dengan Presiden Suriah Bashar Assad dan meninggalkan Damaskus, Hamas sedang dalam pembicaraan untuk melanjutkan hubungan dengan rezim Suriah, menurut sebuah sumber di kelompok yang berkuasa di Gaza tersebut.

“Kembalinya hubungan adalah bagian dari diskusi yang berlangsung selama bertahun-tahun dengan Iran dan Hizbullah (baca: Hizbulata) Libanon,” kata sumber Hamas kepada Asharq Al-Awsat.

“Hamas bersikeras netral dan tidak ikut campur, dan memberikan indikasi positif kepada semua mediator, dan juga memperoleh indikasi positif dari Suriah,” tambah sumber tersebut.

Menurut sumber itu, Hamas melanjutkan hubungan dengan Damaskus bukanlah masalah yang belum pernah dibahas sebelumnya.

Berbicara di bawah kondisi anonimitas, sumber tersebut menambahkan bahwa keputusan tersebut telah dibuat lebih dari 10 bulan yang lalu.

Keputusan itu diambil mengingat banyak pergeseran yang terjadi, terutama pergantian kepemimpinan di dalam Hamas sendiri, sumber itu menjelaskan.

Pernyataan sumber itu mengisyaratkan kebangkitan dan dominasi sayap Hamas yang paling dekat dengan Suriah dan Iran.

Sebuah laporan serupa oleh Reuters menegaskan bahwa Hamas telah memutuskan untuk memulihkan hubungan dengan Suriah, 10 tahun setelah kepemimpinannya dijauhi Damaskus atas penentangan terhadap tindakan keras dan brutal rezim teroris Assad pada oposisi yang menentang  pemerintahannya.

Laporan Reuters didasarkan pada dua sumber di dalam Hamas yang berbicara kepada kawat berita.

Seorang pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kedua belah pihak telah mengadakan beberapa "pertemuan tingkat tinggi untuk mencapai tujuan itu."

Seorang pejabat Suriah tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Para pemimpin Hamas secara terbuka mendukung pemberontakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan dinasti Assad dan meninggalkan markas mereka di Damaskus. Hal itu membuat marah sekutu mereka, Iran.

Hubungan Hamas dengan Iran kemudian dipulihkan dan pejabat faksi Palestina memuji Teheran atas bantuannya dalam membangun persenjataan roket jarak jauh Gaza, yang mereka gunakan dalam memerangi Israel. (AA)


latestnews

View Full Version