KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Korban tewas akibat gempa hari Selasa (22/6/2022) di Afghanistan telah meningkat menjadi 1.150, kata seorang pejabat.
Setidaknya 1.600 orang terluka dalam gempa berkekuatan 6,1 yang mengguncang timur negara itu, Abdul Wahid Rayan, seorang pejabat senior Taliban dan direktur jenderal Kantor Berita Bakhtar yang dikelola negara, mengatakan kepada Anadolu Agency pada hari Kamis.
Sekitar 1.800 rumah ambruk, tambahnya.
Petugas penyelamat terus membersihkan puing-puing untuk menyelamatkan yang terluka dan menemukan mayat.
Bantuan kemanusiaan dari Pakistan, Qatar, dan Iran telah tiba di negara itu, kata pejabat itu.
Paktika dan Khost adalah provinsi Afghanistan yang paling terkena dampak di mana beberapa desa hancur total oleh gempa mematikan.
Menurut penduduk setempat, pemakaman massal diadakan pada hari Rabu.
"Rumah-rumah kami runtuh dan kami terpaksa hidup di bawah langit terbuka," kata Jamatullah, seorang penduduk lokal di Paktika, kepada Anadolu Agency melalui telepon.
Yang terluka telah dipindahkan ke rumah sakit, dengan beberapa orang dalam kondisi kritis.
"Kami membutuhkan makanan dan tempat tinggal," kata Khalid Zadran, juru bicara polisi Kabul , dalam sebuah tweet.
Pada hari Rabu, pemerintah sementara Taliban di Afghanistan mengumumkan paket bantuan 1 miliar Afghanistan (lebih dari $11 juta) untuk para korban.
Namun, negara itu kekurangan uang setelah keluarnya pasukan asing Agustus lalu dan jatuhnya pemerintahan Kabul yang didukung AS. (AA)