View Full Version
Senin, 18 Jul 2022

Sirajuddin Haqqani: Imarah Islam Buktikan Tanah Afghanistan Bukan Ancaman Terhadap Negara Lain

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) – Penjabat Menteri Dalam Negeri Afghanistan Sirajuddin Haqqani selama kunjungannya ke provinsi tenggara Khost meminta masyarakat internasional untuk mengakui kekuasaan Imarah Islam, dengan mengatakan pemerintahnya telah terbukti tidak menjadi ancaman terhadap negara mana pun.

Ini terjadi beberapa hari setelah pemerintah Uzbekistan mengumumkan akan menjadi tuan rumah konferensi dua hari di Afghanistan pada 25-26 Juli, di mana delegasi dari lebih dari 20 negara akan berpartisipasi.

“Berdasarkan prinsip-prinsip internasional dan tradisi Islam dan nasional kami, mereka (para pemimpin dunia dan komunitas internasional) harus mengakui Imarah Islam, tetapi jika mereka tidak mengakuinya, saya meyakinkan rakyat kami bahwa rakyat Afghanistan bukannya tanpa tekad,” katanya, seperti dikutip TOLOnews.

Memuji kekuatan dan perlawanan Afghanistan selama perang, Haqqani mengatakan orang masih bisa melawan tantangan ekonomi dan krisis serupa sendiri jika dunia menolak untuk menyediakan sumber daya apapun.

“Mereka (Afghanistan) telah berjuang selama 20 tahun tanpa sumber daya asing, dan dengan keyakinan dan semangat mereka, mereka akan berjuang melawan situasi ekonomi dengan kekuatan senjata mereka,” tambahnya.

Menekankan pada usaha bersama dan kepentingan bersama, Penjabat Menteri Dalam Negeri itu mengatakan hubungan Afghanistan dengan dunia menguntungkan kedua belah pihak, menanyakan atas dasar apa dunia akan mendekati para pemimpin Afghanistan jika mereka tidak akan mengakui pemerintah mereka secara resmi.

“Saya ingin mengatakan bahwa adalah kepentingan terbaik mereka untuk menciptakan hubungan diplomatik dengan Afghanistan, mereka membutuhkan kami dan kami membutuhkan mereka, jika besok mereka membutuhkan kami dalam hal apa pun, maka berdasarkan prinsip apa mereka akan berbicara kepada saya,” serunya.

Sebelumnya, pemerintah Uzbekistan mengumumkan akan menjadi tuan rumah konferensi dua hari di Afghanistan akhir bulan ini, di mana delegasi dari lebih dari 20 negara akan berpartisipasi.

Acara yang dijadwalkan 25-26 Juli ini bertujuan untuk memfasilitasi pendekatan bagi masyarakat internasional untuk lebih terlibat dalam hubungan diplomatik dengan Afghanistan, serta mempromosikan perdamaian dan keamanan di negara itu.

“Tujuan utama dari acara ini adalah untuk mengembangkan serangkaian tindakan dan proposal untuk pendekatan masyarakat dunia untuk mempromosikan stabilitas, keamanan, rekonstruksi pasca-konflik di Afghanistan dan integrasinya ke dalam proses kerja sama regional demi kepentingan rakyat multinasional Afghanistan. dan seluruh dunia,” demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip TOLOnews. (KP)


latestnews

View Full Version